Sukses

Pemuda Asal Lumajang Dianugerahi Penggerak Wirausaha Dari Kemenpora

Membanggakan, Zainul Arifin Pemuda Asal Lumajang Dianugerahi sebagai Pemuda Penggerak Wirausaha Berprestasi dari MenporaZainul Arifin, pemuda asal Dusun Pasinan Desa Karangbendo Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang, patut dijadikan panutan bagi generasi muda masa kini.

Liputan6.com, Lumajang Zainul Arifin, pemuda asal Lumajang yang bergelut di bidang seni mendapat anugerah sebagai Pemuda Penggerak Wirausaha Berprestasi dari Menpora. Pemuda asal Dusun Pasinan, Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang ini patut dijadikan panutan bagi generasi muda masa kini.

Betapa tidak, ia yang juga merupakan dosen muda di IAI Syarifuddin tersebut, dianugerahi Pemuda Penggerak Wirausaha Berprestasi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali di Ibukota Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Alhamdulillah penghargaan ini merupakan apresiasi atas inisiatif dan aktifitas kami sebagai penggerak yang memiliki inisiasi sosial, budaya dan ekonomi kreatif," ujar Zainul Arifin, Sabtu (29/10/2022).

Zainul juga menyampaikan, bahwa dirinya dikenal aktif dalam memberdayakan generasi muda melalui seni CIO Arts Culture miliknya. Selain itu, ia juga aktif sebagai trainer dalam berbagai outbond dan pelatihan yang mendorong peningkatan SDM generasi muda.

Menurutnya, dalam perjuangannya menjadi Pemuda Penggerak Wirausaha Berprestasi tidak mudah, karena ia harus bersaing dengan pemuda-pemuda lain dari seluruh pelosok nusantara.

Setelah berhasil lolos 47 besar, ia berkesempatan mengikuti babak final dan grand final yang dinilai langsung oleh Prof. Dr. Paiman Raharjo, M.Si, M.M Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo, Prof. Dwi Purnomo Pakar Teknologi Pangan setya Ekonomi Kreatif Unpad dan tim internal kemenpora.

Zainul menambahkan, bahwa dari 21 item poin penilaian, dewan juri memutuskan dirinya mampu mereferensikan pemuda penggerak wirausaha atas aktivitas yang dilakukannya, dampak serta manfaat bagi lingkungan, bagi peningkatan ekonomi yang melibatkan generasi muda.

"Dewan juri tertarik dengan konsep pengembangan wirausaha kerakyatan dengan konsep pentahelix SAE, Santun, Apresiasi dan Edukasi yang mengambil intisari dari rekaslering yang merubah permasalahan menjadi produktivitas," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.