Sukses

Sapa Destana, Upaya Perkuat Mitigasi Bencana Alam di Lumajang

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyampaikan pentingnya pembentukan Destana dan fungsi Destana bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang berpotensi bencana seperti halnya wilayah pesisir.

Liputan6.com, Lumajang - Mitigasi bencana dan proses evakuasi saat terjadi bencana adalah hal yang sangat penting untuk diketahui masyarakat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai.

"Wilayah pesisir ini sangat rawan bencana. Ini kenapa masyarakat harus mengetahui hal yang berkenaan dengan kebencanaan. Di Lumajang ada lima kecamatan yang secara geografis terletak di pesisir pantai selatan," terang Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari saat Sosialisasi Penanggulangan Bencana, Sapa Desa Tangguh Bencana (Destana) Lumajang, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, Sapa Destana merupakan upaya untuk menggerakkan unsur pentahelix yang meliputi pemerintah, pengusaha, akademisi, media, dan komunitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Sapa Destana merupakan upaya penyegaran kembali pengetahuan mitigasi bencana tsunami pada unsur-unsur pentahelix di Desa Tangguh Bencana, sehingga saat terjadi bencana dampaknya dapat diminimalisir,” ungkapnya.

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyampaikan pentingnya pembentukan Destana dan fungsi Destana bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang berpotensi bencana seperti halnya wilayah pesisir.

Menurutnya, Destana merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menguatkan masyarakat, sekaligus memberikan pemahaman terhadap bencana.

"Pola pikir yang harus kita siapkan disepanjang pesisir pantai selatan, agar tidak menyepelehkan keadaan atau situasi kebencanaan terjadi saat itu, maka harus tetap waspada, pola hidup bersih dan sehat harus menjadi prilaku keseharian masyarakat pesisir selatan," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rawan Bencana

Kabupaten lumajang sendiri merupakan daerah rawan bencana alam, muali bencana tanah longsor, banjir bandang, hingga rawan bencana gunung Meletus. Pada akhir 2021 lalu Lumajang porak- poranda akibat meletusnya Gunung Semeru yang menelan puluhan korban jiwa dan ratusan orang mengungsi.

Sedangkan awal Oktober ini, dua Desa yaitu Desa Ranu Pani dan Desa Argosari dilanda banjir bandang akibat intensitas hujan yang mengguyur wilayah lumajang sangat lebat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.