Sukses

Mahasiswa Unej Kenalkan SI-AMA untuk Petani, Cek Cuaca hingga Curah Hujan Cukup via Ponsel

Aplikasi SI-AMA juga mencatat luasan sawah atau kebun petani, jenis dan jumlah tanaman, kondisi tanaman hingga perkiraan kapan panen.

Liputan6.com, Jember - Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) menciptakan aplikasi Sidomulyo Agriculture Mobile Application (SI-AMA) untuk petani di Jember.

Aplikasi berbasis android ini sudah terintegrasi dengan teknologi Wireless Sensor Network (WSN) sehingga memungkinkan petani memantau kelembaban tanah, cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan data lainnya dari telepon genggamnya.

Menurut Ketua Program Penguatan Kapasitas (PPK) ORMAWA HME FT Unej M Ali Yafi, kelompoknya telah memasang tiga sensor WSN dengan tenaga surya sebagai motor penggerak di tiga lokasi di Desa Sidomulyo. Satu sensor ada di halaman balai desa, sementara dua sensor ada di lokasi persawahan dan perkebunan.

Sensor inilah yang akan mengirimkan data-data seperti kelembaban tanah, cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan lainnya ke telepon genggam petani.

Aplikasi SI-AMA juga mencatat luasan sawah atau kebun petani, jenis dan jumlah tanaman, kondisi tanaman hingga perkiraan kapan panen. 

“Data-data yang terkumpul tadi bisa menjadi dasar bagi petani dalam memutuskan rencana terkait sawah atau kebunnya. Sementara bagi perangkat desa, data tersebut akan menjadi pembuatan manajemen lahan karena sudah memuat data yang akurat termasuk perkiraan berapa hasil panen yang akan didapat sehingga Desa Sidmulyo bisa memetakan potensi desanya," ujar Ali, Kamis (20/10/2022).

Inovasi aplikasi SI-AMA karya mahasiswa Program Studi Teknik Elektro FT Universitas Jember mendapatkan apresiasi dari Kepala Desa Sidomulyo, Kamiludin. Menurutnya aplikasi SI-AMA selaras dengan program Desa Sidomulyo sebagai desa digital pertama di Jember.

Bagi perangkat Desa Sidomulyo adanya aplikasi ini layaknya sensus pertanian sehingga desanya memiliki basis data yang kuat guna membuat kebijakan yang tepat.

Pemerintah Desa Sidomulyo sendiri sudah menugaskan dua orang perangkat desa sebagai administrator aplikasi SI-AMA yang dibantu para ketua RW dan Ketua RT setempat.

“Alhamdulillah atas lahirnya inovasi SI-AMA. Adanya aplikasi ini memberikan data akurat kepada petani sehingga petani bisa membuat keputusan yang tepat," katanya.

Dengan kondisi kelangkaan pupuk dan cuaca yang tidak menentu maka adanya data akurat membantu petani untuk melangkah. Bagi pemerintah desa, data yang akurat menjadi sumber membuat kebijakan sebab tanpa data yang baik maka pada dasarnya kita hanya merencanakan kegagalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dorong Mahasiswa Ciptakan Inovasi

Dekan FT Universitas Jember Tri Wahyu Hardianto megatakan Program Penguatan Kapasitas (PPK) ORMAWA berhasil mendorong mahasiswa menciptakan inovasi yang solutif sekaligus transfer ilmu pengetahuan dan teknologi ke masyarakat.

Program PPK ORMAWA juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam mengorganisir kegiatan di masyarakat sembari menjadi sekolah pembentukan karakter.

“Kami mendukung kiprah anak-anak mahasiswa, bahkan setelah program PPK ORMAWA berakhir di akhir tahun ini akan kami teruskan dengan program internal dari FT Universitas Jember. Baik program penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Apalagi jalinan kerjasama antara Desa Sidomulyo dengan Universitas Jember sudah terjalin semenjak tahun 2007 lalu,” ungkap Tri Wahyu Hardianto.

Selain membuat aplikasi SI-AMA, HME FT juga melatih warga desa Sidomulyo memanfaatkan limbah kotoran kambing sebagai briket dan kompos.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.