Sukses

Rutan Kraksaan Difogging Cegah DBD Serang Warga Binaan

Tidak hanya fogging, Rutan Kraksaan juga memberika sosialisasi dan mengajak WBP untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan hunian serta menerapkan 3M plus.

Liputan6.com, Probolinggo - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan Probolinggo melakukan fogging di seluruh blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan area kantor.

“Fogging ini dilakukan mengingat saat ini sudah masuk ke musim penghujan yang sangat identik dengan meningkatnya kasus DBD. Ini merupakan upaya untuk mencegah DBD di lingkungan Rutan Kraksaan,” kata Plh Kepala Rutan Kelas IIB Kraksaan Fathorrasi, Sabtu (15/10/2022).

Tidak hanya fogging, Rutan Kraksaan juga memberika sosialisasi dan mengajak WBP untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan hunian serta menerapkan 3M plus.

Meliputi menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan minum dan lain-lain.

Selanjutnya, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi dan lain sebagainya. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

“Untuk plusnya adalah kegiatan pencegahan DBD lainnya. Seperti menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,” jelasnya.

Menurut Fathorrasi, fogging dan pemberian edukasi bagi WBP Rutan Kraksaan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Puskesmas Kraksaan.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Puskesmas Kraksaan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo yang selalu mendukung langkah kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada WBP,” pungkasnya.

Sementara itu, temuan DBD masih menjadi  atensi Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Ada 5 kecamatan dengan kasus  tinggi yang terus dipantau. Terlebih lagi saat ini sudah musim penghujan yang biasanya kerap diikuti dengan  munculnya jentik nyamuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada 5 Kecamatan Temuan Kasus DBD Tertinggi

Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian  Penyakit Dinas Kesehatan Probolinggo Mujoko mengtakan, kasus DBD yang terjadi harus disikapi secara serius.

Penanganan dan pencegahan perlu dilakukan dengan segera. Agar kasus dapat ditekan dan tidak terjadi penyebaran  penyakit yang cukup massif.

“Ini tentu jika ada temuan kasus harus benar- benar diperhatikan. Mulai dari penanganan pasien, hingga upaya untuk mengantisipasi penyebabnya,”katanya.

Mujoko menjelaskan sampai dengan September ada 5 kecamatan mempunyai  temuan kasus DBD tinggi. Di  antaranya adalah Kecamatan Dringu 32 kasus, Pajarakan 25 kasus, Paiton 20 kasus, Sumberasih 18 kasus, dan keraksan 17 kasus.

"Jika menemukan kasus DBD dan menerima hasil laboratorium rumah sakit bahwa betul-betul diagnosa DBD, Dinkes melalui puskesmas akan melakukan penanganan cepat," pungkas Mujoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.