Sukses

Truk Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Gunung Semeru

Sebuah truk penambang pasir terjebak aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru di Desa Bagu, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Kamis (6/10/2022).

Liputan6.com, Lumajang - Sebuah truk penambang pasir terjebak aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru di Desa Bagu, Kecamatan Pasirian Lumajang, Kamis (6/10/2022).

Kejadian berawal saat truk bernopol N 9625 UX yang dikemudikan Samsul (43), warga Desa Selok Awal-awar Lumajang, sedang mengisi muatan pasir di seberang sungai Rejali yang menjadi aliran lahar Gunung Semeru.

Pada saat muatan sudah penuh, truk tersebut hendak keluar dari aliran sungai. Namun nahas, banjir lahar Semeru tiba-tiba datang menerjang Sungai Rejali.

Akibatnya truk langsung terhenti di tengah sungai dan sopir langsung turun dan menyelamatkan diri. Hingga saat ini truk pasir masih belum bisa dievakuasi menunggu bajir lahar surut.

“Satu unit truk terseret banjir lahar Gunung Semeru di sungai Rejali saat hendak keluar dari lokasi tambang,”ujar petugas piket Polsek Pasirian Aipda Aan Effendi.

Aan menjelaskan Jika debit air cenderung meningkat akibat hujan yang masih terjadi di sekitar hulu sungai.

“Saat ini sopir masih mencari bantuan alat berat, sebab debit air terus bertambah sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan truk terguling dan terseret lahar jika tidak segera dievakuasi,”tambahnya.

Meski tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, Namun aktifitas tambang pasir diseberang Sungai Rejali terpaksa dihentikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbau Berhati-hati

“Ya terpaksa cari muatan di lokasi tambang lainya. Keselamatan lebih utama daripada ikut terjebak," papar Sopir truk tambang pasir, Ruhan

Aipda Aan menghimbau untuk seluruh penambang pasir di wilayah Lumajang untuk tetap berhati- hati dengan banjir lahar Gunung Semeru.

“Karena saat ini sudah memasuki musim hujan, tolong untuk tetap berhati-hati setiap saat banjir lahar akan terjadi,”pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.