Sukses

Penggantian Jembatan Gantung Putus di Probolinggo Telan Rp 3,5 Miliar, Begini Speknya

Menurutnya, dari hasil asesmen yang sudah dilakukan pembangunan kembali jembatan Desa Kregenan ini menelan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar. Nanti konstruksi rencananya memakai jembatan bailey.

Liputan6.com, Probolinggo - Pemprov Jawa Timur akan membangun jembatan bailey pengganti jembatan gantung di Probolinggo yang putus pada 9 September 2022 lalu.

Sebagai persiapan pembangunan jembatan tersebut, tim dari Pemprov Jatim melakukan survei usulan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pembangunan rekonstruksi jembatan Desa Kregenan Kecamatan Kraksaan,

Tim dari Pemprov Jatim ini melibatkan Inspektorat, BPBD, Bappeda, BPKAD, DPU Bina Marga, DPU SDA dan Biro Hukum. Mereka didampingi tim Kabupaten Probolinggo meliputi BPBD, DPUPR, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Probolinggo, Kecamatan Kraksaan serta Kepala Desa Kregenan.

Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Marijatoel Kittijah mengungkapkan, kedatangannya di Desa Kregenan Kecamatan Kraksaan bertujuan survei usulan BTT pembangunan rekonstruksi jembatan Kregenan.

“Ini sesuai instruksi dari Ibu Gubernur agar membantu untuk pembangunan ulang jembatan,” ujarnya, Kamis (29/9/2022).

Menurutnya, dari hasil asesmen yang sudah dilakukan pembangunan kembali jembatan Desa Kregenan ini menelan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar. Nanti konstruksi rencananya memakai jembatan bailey.

“Pertimbangan memakai jembatan bailey, karena dari hasil penyelidikan tanah itu, tanahnya di sini lunak. Jadi kalau kita memakai jembatan pondasi dangkal, nanti diperkirakan tidak akan mampu menahan konstruksi jembatan itu sendiri,” jelasnya.

Selain itu juga ada sedikit penolakan atau trauma dari warga kalau memakai jembatan gantung lagi. Di samping itu, dana BTT itu tidak boleh permanen. Sementara jembatan gantung termasuk permanen.

"Untuk lokasinya tetap, nanti akan ada proses pembongkaran. Kemugkinan realisasinya sebelum akhir tahun sudah selesai dan sudah bisa dilewati. Untuk panjang jembatan 36 meter agar lebih aman. Untuk dudukannya, lebarnya sekitar 3 meter. Untuk tinggi seperti yang lama karena sudah mempertimbangkan muka air banjir,” terangnya.

Hanya saja, jembatan bailey ini hanya fokus kepada pejalan kaki, kendaraan roda dua dan kendaraan roda tiga. Sementara untuk kendaraan roda empat tidak boleh melewati jembatan.

“Untuk beban yang bisa melewati jembatan bailey ini maksimal 5 ton. Sebetulnya aman sekali lewat bersama dua sepeda motor,” tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keamanan Jembatan

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap proses pembangunan jembatan di Desa Kregenan Kecamatan Kraksaan ini, pihaknya akan sosialisasi dengan masyarakat tentang keamanan dan safety dari pada jembatan itu sendiri.

“Misalnya memberi pengertian kepada masyarakat bahwa jembatan ini merupakan aset bersama untuk kepentingan bersama. Jadi harus sama-sama merawatnya dengan baik. Nantinya akan ada pengaman semacam portal sehingga membuat jembatan itu menjadi lebih awet,” katanya.

Disamping itu Rachmad mengaku akan selalu berkomunikasi dengan BMKG demi mengantisipasi terjadinya banjir selama proses pembangunan jembatan bailey.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.