Sukses

Jembatan Gantung di Probolinggo Putus, Puluhan Anak Sekolah Terjatuh ke Sungai

Anak-anak sekolah yang mengalami korban luka langsung dilarikan ke puskesmas setempat dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo.

Liputan6.com, Probolinggo Sebanyak 40 siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama terjatuh ke sungai Ketika jembatan gantung yang mereka lintasi di Desa Kragenan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, putus pada Jumat (9/9/2022).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 6.30 Wib. Saat itu ada puluhan pelajar sedang jalan sehat dan berangkat sekolah berada di tengah-tengah jembatan.

“Iya benar kejadiannya tadi pagi saat anak sekolah berangkat sekolah dan ada rombongan anak-anak jalan sehat," kata salah seorang warga sekitar Hartatik.

Warga yang mendengar teriakan puluhan anak- anak itu langsung berlarian menolong anak-anak tersebut.

“Rata- rata korban anak SD dan SMP. Warga di sini langsung keluar dan menolonga anak- anak yang terjebur ke sungai," tambahnya.

Anak-anak sekolah yang mengalami korban luka langsung dilarikan ke puskesmas setempat dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo.

“Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit, sebagian dan juga ada yang dibawa ke puskesmas di dekat sini,”kata Hartatik.

 

Kapolsek Kraksaan Kompol Sujianto membenarkan terjadinya jembatan putus. Dalam peristiwa itum puluhan siswa sekolah terjatuh ke suangi.

“Benar ada kejadian jembatan putus, semua korban sudah mendapatkan pertolongan pertama dan mendapatkan penanganan yang baik,” ujar Kapolsek Kraksaan.

Kata dia, pada saat peristiwa itu terjadi banyak anak sekolah yang melintas ditambah bersamaan dengan adanya kegiatan jalan sehat yang digelar SMPN 1 Pajarakan. Dalam acara jalan sehat itu diikuti sekitar 600 peserta.

“Kami bersama warga langsung mengevakuasi para korban ada yang dibawah ke puskesmas dan rumah sakit," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Patah Tulang

Akibat peristiwa itu, kata Sujiono para korban mengalami luka beragam, ada yang luka robek hingga patah tulang.

“Yang luka serius seperti pata tulang langsung kita larikan ke RSUD Waluyo Jati," paparnya.

Sujianto menambahkan, pihaknya juga langsung berkrodinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan pertanahan terkait penanganan lebih lanjut jembatan gantung yang rusak tersebut.

“Karena jembatan ini akses penghubung desa sehingga sangat diperlukan fungsinya oleh masyarakat,”pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.