Sukses

Hanya Karena "Ikan Bakar", Sahwani di Situbondo Tega Habisi Nyawa Ibu Kandungnya

Sahwani yang tinggal satu rumah dengan korban di Desa/Kecamatan Jangkar, lanjut kapolres, tersinggung dan marah dan tersangka langsung mendorong korban hingga jatuh tersungkur ke lantai tanah.

Liputan6.com, Situbondo - Motif pembunuhan yang dilakukan Sahwani (44) terhadap Nenek Riyani alias Fatimah (80) akhirnya terungkap. Pelaku yang merupakan anak kandung korban sempat cekcok masalah ikan bakar dan ikan goreng.

Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengatakan berdasarkan ketarangan tersangka, saat itu korban menginginkan ikan bakar. Namun, Sahwani menghidangkan ikan goreng.

"Namun karena tersangka Sahwani terburu-buru harus mencari rumput, ikan itu digoreng dan terjadilah pertengkaran di dapur," kata Andi Sinjaya, di Situbondo, dilansir dari Antara, Selasa (19/7/2022).

Sahwani yang tinggal satu rumah dengan korban di Desa/Kecamatan Jangkar, lanjut kapolres, tersinggung dan marah dan tersangka langsung mendorong korban hingga jatuh tersungkur ke lantai tanah.

Bahkan, saat korban membalikkan badan, tersangka kembali melayangkan pukulan ke wajah ibunya menggunakan batu bata, yang diambilnya dari tumpukan tungku. Tak puas dengan itu, Sahwani mencekik leher korban hingga meninggal dunia.

"Tersangka kalap karena tersinggung dengan kalimat yang diucapkan korban," kata Kapolres Andi.

Kapolres mengatakan tersangka dijerat pasal 44 ayat (3) juncto 5 ayat (3) UU Nomor 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (P-KDRT) dilapisi dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

"Penyidik juga masih akan melakukan pemeriksaan psikologi tersangka dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaannya," ucapnya.

Dalam konferensi pers itu, tersangka Sahwani hanya bisa tertunduk dan pasrah apa yang ia perbuat hingga mengakibatkan meninggalnya ibu kandungnya sendiri.

"Saya sangat menyesal," kata Sahwani saat ditanya oleh Kapolres Andi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.