Sukses

Khofifah dan Emil Dardak Kurban Sapi Simmental, Beli dari Peternak Bojonegoro

Di Masjid Al Akbar, kata Helmy, Presiden Joko Widodo juga berkurban sapi, yaitu berjenis simmental.

 

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berkurban sapi jenis simmental yang dibeli dari peternak Bojonegoro.

"Ibu Gubernur dan Pak Wagub membeli sapi dari peternak sama, yaitu Budiono asal Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro," ujar Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor, ditulis Sabtu (9/7/2022).

Sapi kurban Khofifah berjenis simmental warna merah yang usianya lima tahun dengan berat 1,05 ton, tinggi gumba 160 centimeter, panjang badan 195 centimeter dengan lingkar dada 231 centimeter.

Sedangkan, sapi kurban dari Wagub Emil Dardak juga berjenis sama, yaitu simmental, warna merah, berusia 2,5 tahun, berat badan 950 kilogram, tinggi gumba 147 centimeter, panjang badan 180 centimeter, dan lingkar dada 217 centimeter.

Di Masjid Al Akbar, kata Helmy, Presiden Joko Widodo juga berkurban sapi, yaitu berjenis simmental, berat badan 1,2 ton, berusia 2,5 tahun, tinggi pundak 151 centimeter, panjang badan 187 centimeter dan lingkar dada 256 centimeter.

"Sapi kurban dari Presiden Jokowi dibeli dari peternak bernama Dandy Narindra asal Desa Sukapura Kabupaten Probolinggo," ucap dia.

Di sisi lain, panitia Idul Adha 1443 Hijriah Masjid Nasional Al AKbar akan melakukan pemotongan hewan kurban pada Senin, 11 Juli 2022 di area lantai dasar mulai pukul 06.00 WIB.

Pemotongan, lanjut dia, akan melibatkan juru sembelih dari "Juleha" atau juru sembelih halal Pemprov Jatim dan pekerja rumah potong hewan.

Tahapan penyembelihan terdiri dari transit hewan kurban, pemotongan, pencacahan, pengemasan dan distribusi.

"Agar hewan tidak stres maka lokasi transit, pemotongan dan pencacahan terpisah alias hewan tidak mengetahui saat temannya disembelih," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jeroan Dimasak di Lokasi Berbeda

Untuk jeroan hewan kurban dibersihkan dan dimasak di lokasi berbeda, sedangkan kotoran dan limbah diproses menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman di sekitar masjid.

Mengenai distribusi daging, panitia berdasarkan data pengajuan dari kelurahan sekitar masjid dan pengajuan lembaga sosial yang sudah diverifikasi.

"Panitia tidak membagikan daging kurban di masjid, melainkan langsung dikirim ke penerima," tutur Helmy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.