Sukses

Sanksi Menanti ASN Pemkot Surabaya Jika Ikut-ikutan Berpolitik

Eri ingin pelayanan kepada masyarakat dilakukan dengan cara gotong royong, inovatif dan solutif ketika ada masyarakat membutuhkan bantuan.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan menindak tegas jika ada jajarannya mulai dari kepala perangkat daerah (PD), camat, lurah dan pegawai lainnya ikut-ikutan berpolitik menjelang Pemilu 2024.

"Saya tidak segan menindak tegas apabila ada yang tidak menerapkan amanahnya dan ikut-ikutan soal politik," kata Eri, Selasa (5/7/2022), dikutip dari Antara.

Eri juga memberikan pesan khusus kepada ASN salah satunya adalah pentingnya pegawai lingkup Pemkot Surabaya yang bertugas di kecamatan dan kelurahan, bisa memberikan solusi ketika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan. 

"Saya ingatkan sekali lagi, kecamatan dan kelurahan itu adalah ujung tombak dari Pemkot Surabaya," katanya. 

Eri Cahyadi menegaskan, beban tugas jajarannya di kecamatan, kelurahan, dinas dan bagian tidak ada bedanya. Karena selama menjabat sebagai wali kota, Dia ingin pelayanan kepada masyarakat dilakukan dengan cara gotong royong, inovatif dan solutif ketika ada masyarakat membutuhkan bantuan. 

Eri menekankan kelurahan dan kecamatan harus berani memberikan solusi untuk masyarakat. Hal ini dikarenakan pada Sabtu (2/7/2022) lalu sempat menampung sejumlah keluhan warganya namun tidak mendapat solusi dari kecamatan dan kelurahan. 

Salah satunya permasalahannya adalah sengketa tanah yang tidak dapat teratasi dengan oleh salah satu kelurahan di Kota Surabaya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berani Ambil Keputusan

Eri mengatakan, seorang pemimpin wajib memberikan kepastian dan bisa memberikan keputusan kepada warganya. 

"Pemimpin harus berani ambil keputusan, untuk kepentingan umat. Pemimpin itu harus ada di depan melindungi umatnya, jangan pernah main-main, taruh kepentingan-kepentingan yang tujuannya bukan untuk umat. Bisa saya habisi kalau sampai saya tahu," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.