Sukses

Cuaca Buruk di Selat Bali, Perahu Nelayan di Muncar Tergulung Ombak

Penjaga pos pengawasan terpadu SKKL Jawa - Bali Slamet Hariyanto mengatakan, sejumlah perahu tenggelam itu disebabkan karena angin yang begitu kencang.

Liputan6.com, Banyuwangi - Cuaca buruk di Selat Bali tidak saja membuat akses penyeberangan terganggu, tapi juga membuat perahu nelayan di Pantai Satelit, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, tergulung ombak dan tenggelam, Selasa (28/6/2022).

Penjaga pos pengawasan terpadu SKKL Jawa - Bali Slamet Hariyanto mengatakan, sejumlah perahu tenggelam itu disebabkan karena angin yang begitu kencang.

"Namun sampai saat ini evakuasi perahu jenis sepit bernama rantai emas masih berjalan. Evakuasi perahu tidak berjalan dengan mulus, karena angin kencang dan ombak terlalu besar," kata Slamet.

Menurut dia, angin kencang terjadi sejak 10 hari lalu. Hal itu kemudian membuat nelayan Muncar tidak berani untuk melaut.

"Nelayan tidak berani melaut, karena angin sangat kencang," ujarnya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Anjar Triono mengatakan, diprediksi angin kencang akan melanda Banyuwangi hingga besok. Ketinggian gelombang diprediksi mencapai 4 meter.

"Diperkirakan gelombang tinggi di perairan Selat Bali masih akan berlangsung hingga dua hari kedepan," kata Anjar Triono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pola Angin Dominan

Tingginya gelombang ini disebabkan pola angin dominan bergerak dari tenggara ke selatan dengan kecepatan angin maksimum 15 knot. Selain itu, gelombang tinggi merupakan peristiwa yang umum ketika peralihan musim kemarau. Hal lain yang memicu gelombang tinggi juga kemungkinan berasal dari masih terjadinya fenomena La Nina.

BMKG mengimbau bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar tetap selalu waspada.

"Kami imbau masyarakat lebih waspada dan hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin datang tiba-tiba terjadi di perairan yang berada di Selat Bali maupun perairan sekitarnya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.