Sukses

Puluhan Rumah di Pesisir Pantai Bengkak Wongsorejo Banyuwangi Terendam Banjir Rob

Kuatnya arus menyebabkan pohon mangrove yang berada di bibir pantai menjadi rusak karena tidak kuat menahan banjir rob

Liputan6.com, Banyuwangi Banjir rob merendam puluhan rumah warga di pesisir pantai Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Air laut naik ke daratan sekitar pukul 09.00 - 12.00 WIB. Kuatnya arus menyebabkan pohon mangrove yang berada di bibir pantai menjadi rusak karena tidak kuat menahan banjir rob.

"Ditambah lagi di pesisir pantai terkena abrasi. Sehingga, tanaman penahan air laut banyak yang ikut terbawa arus," kata Ali Azizi, warga setempat, Jumat (17/6/2022).

Kata Ali, sebelum banjir rob datang. Wilayah Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo sempat diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Mulanya banjir rob datang dari laut dan merendam pagar batu pembatas. Lama-kelamaan arusnya semakin kuat hingga melompat ke daratan dan menerjang yang dialirinya.

"Gubuk wisata di pinggir pantai hampir terseret ombak, ada juga tanaman warga yang rusak. Bahkan masuk ke dalam rumah hingga dapur. Tadi malam kan sempat hujan deras. Barangkali itu juga yang menjadi penyebab air laut,”terang Ali

Kepala Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Mustain mengaku ada sekitar 50 rumah warga di dua RT di Dusun Krajan yang terendam banjir rob.

"Dengan jumlah anggota keluarga yang menghuni di dusun tersebut sekitar 150 orang," ujarnya.

Ada sejumlah kerusakan khususnya pagar pembatas gelombang yang berada di bibir pantai. Selain itu, akibat banjir rob tersebut banyak pohon cemara laut dan mangrove yang rusak.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah pencegahan. Namun karena faktor alam kita tidak bisa membendung, akhirnya banjir rob tetap menerjang pemukiman warga," pungkas Mustain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fenomena Supermoon

Sebelumnya fenomena alam Supermoon sempat terjadi. Dalam istilah astronomi, supermoon adalah bulan purnama yang terjadi ketika bentuk orbit terhadap Bumi bukan bulat, melainkan elips.

Fenomena bulan purnama supermoon terjadi pada Selasa (14/6/2022) malam sekitar pukul 19.00 Wib.

Dijelaskan, titik terjauh (apogee) dan titik terdekat (perigeen) antara Bulan dengan Bumi. Sehingga ketika bumi berada di posisi titik terdekat dengan bulan terjadilah fenomena Supermoon ini.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengimbau kepada warga pesisir untuk selalu siaga dibalik fenomena Supermoon tersebut.

"Meski fenomena ini dapat dilihat jelas di pantai, masyarakat harus waspada. Karena berpotensi banjir rob dengan ketinggian pasang air laut di wilayah tersebut bisa mencapai di atas 100 cm hingga 120 cm," tandas Anjar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.