Kenaikan Harga Pakan di Malang Picu Tingginya Harga Telur Ayam Ras

Liputan6.com, Malang - Peternak ayam petelur di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) harus menaikkan harga telur karena dipicu tingginya harga pakan ternak. Kini harga ayam ras mencapai Rp27.000 per kilogram.

Salah satu peternak di Kabupaten Malang, Sunardi, yang juga pemilik Bina Ternak Farm mengatakan, sejak delapan bulan terakhir harga pakan ayam berupa konsentrat mengalami kenaikan cukup tinggi, sehingga para peternak harus melakukan penyesuaian harga agar tidak merugi.

"Kenaikan dari harga normal Rp380 ribu per 50 kilogram, sekarang menjadi Rp480 ribu hingga Rp500 ribu," kata Sunardi di Malang, dilansir dari Antara, Jumat (20/5/2022).

Sunardi menjelaskan, produksi telur ayam pada peternakan di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, tersebut menyuplai wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu hingga wilayah Sidoarjo di Jawa Timur.

Menurut dia, harga telur ayam ras pada tingkat peternak saat ini disesuaikan menjadi Rp24.500 per kilogram. Dengan kenaikan tersebut, harga telur ayam ras di pasar rakyat saat ini mencapai Rp27.000 per kilogram.

"Kenaikan konsentrat memang tidak langsung melonjak hingga Rp500 ribu per 50 kilogram. Itu secara bertahap selama kurang lebih delapan bulan dan saat ini harga berada di puncaknya," ujarnya.

Ia memiliki kurang lebih sebanyak 20 ribu ekor ayam petelur yang menghasilkan 900 kilogram hingga satu ton telur per hari . Untuk memenuhi pakan dibutuhkan 2,4 ton konsentrat per hari. Konsentrat tersebut dicampur dengan jagung dan bekatul atau dedak.

Sementara untuk harga jagung, lanjutnya, saat ini sudah mengalami penurunan harga menjadi Rp5.000 per kilogram dari sebelumnya berkisar antara Rp5.500-Rp5.700 per kilogram dengan kadar air 16-17 persen.

Dengan harga telur ayam ras di tingkat peternak sebesar Rp24.500 per kilogram tersebut, ia mengaku saat ini sudah bisa menutup biaya operasional. Namun, untuk menutup kerugian selama kurang lebih delapan bulan, ia masih belum bisa memastikan hal tersebut.

"Untuk saat ini bisa menutup operasional. Tapi untuk menutupi hutang-hutang kerugian selama delapan bulan ini, sepertinya masih belum. Masih cukup sulit," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.