Sukses

Mudik 2022, Komisi D DPRD Jatim Ingatkan Jangan Lengah Prokes

Secara nasional angka pemudik tahun ini diprediksi mencapai 85,5 juta lebih. Terbanyak berasal dari Jawa Timur yang mencapai 14,6 juta pemudik, atau 17 persen dari keseluruhan pemudik secara nasional.

Liputan6.com, Surabaya - Tahun ini pemerintah membuka kran mudik lebaran, setelah 2 tahun mudik dilarang karena pandemi Covid-19. Kebijakkan dibolehkan mudik lebaran disambut euforia masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari tingginya animo masyarakat yang mudik lebaran tahun ini.

Secara nasional angka pemudik tahun ini diprediksi mencapai 85,5 juta lebih. Terbanyak berasal dari Jawa Timur yang mencapai 14,6 juta pemudik, atau 17 persen dari keseluruhan pemudik secara nasional.

"Jumlah pemudik tahun ini sangat tinggi, terbanyak berasal dari Jawa Timur. Saya ingatkan, pemudik jangan sampai lengah melaksanakan protokol kesehatan. Gugus Tugas Covid pun juga harus mendisplinkan pemudik. Ini ikhtiar kita untuk menghindari munculnya klaster baru," terang Deni Prasetya, Anggota DPRD Jatim, Minggu (24/04/2022).

Anggota Komisi D DPRD Jatim ini mengapresiasi program mudik gratis yang diinisiasi Pemprov Jatim. Menurutnya, program Gubernur Khofifah itu jelas membantu warga Jatim yang akan melaksanakan mudik secara aman dan nyaman, serta gratis.

Selain itu, lanjut Deni, program mudik gratis tersebut juga mempermudah pemerintah mau pun Gugus Tugas Covid untuk melaksanakan screening dan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).

"Program mudik gratis ini selain aman dan nyaman juga mempermudah Gugus Tugas Covid untuk menekan potensi penularan Covid-19 yang saat ini sudah melandai," ujar Anggota Fraksi NasDem DPRD Jatim ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Penularan Covid-19

Kader GP Ansor Jatim asal Kencong ini mengingatkan, potensi penularan Covid bisa terjadi di hari ke 2 lebaran, dan hari berikutnya. Sebab, tradisi pemudik setelah hari lebaran mereka akan menuju obyek wisata di sekitar kampung halaman.

Deni mengatakan, konsentrasi massa di satu titik tentu berpotensi besar menyebabkan penularan virus. Di sini lah pemerintah dan Gugus Covid harus lebih waspada melakukan pengawasan.

"Selain mengantisipas penularan Covid. Saya juga berharap pemerintah memperhatikan keselamatan pemudik. Diantaranya dengan memasang rambu peringatan yang jelas, serta menjaga perlintasan kereta apibyang tak berpalang. Saya kira minggu-minggu ini Dishub Jatim dan pihak terkait harus melakukan pengecekan jalur mudik," pungkas Deni.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.