Sukses

April Fase Peralihan, Warga Banyuwangi Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuwangi, saat ini mulai masuk pada musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebagian besar wilayah Banyuwangi saat ini mulai masuk musim peralihan hujan ke musim kemarau.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan  terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Masyarakat kami himbau untuk waspada karena cuaca ekstrem akibat pancaroba di akhir Maret hingga awal April nanti,”ujar Prekirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triono Hadi, Selasa, (29/3/2022).

Potensi cuaca ekstrem itu meliputi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang hingga terjadi angin puting beliung.

"Tapi sifatnya cuaca ekstrem ini lokal, jadi di wilayah barat misalnya hujan lebat dan ada petirnya, di wilayah timur atau selatan hanya hujan ringan bahkan cendrung tidak hujan," tambah Anjar

Sedangkan untuk ketinggian gelombang laut di wilayah selat Bali masih katagori normal yaitu antara 0,1 sampai 1,5 meter. Sedangkan di selatan Jawa antara 1,5, hingga 2,5 meter.

“Untuk ketinggian gelombang di laut selatan jawa maksimal 2,5 meter. Ini perlu tetap waspada bagi para nelayan yang beraktiuvitas di laut, karena terkadang jika tinggi gelombang sampai 2,5 meter sering menyebabkan laka laut,”tutur Anjar Triono Hadi

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Puncak Kemarau Agustus

Anjar memperkirkan musim kemarau di Banyuwangi terjadi mulai pertengahan April hingga puncaknya pada Agustus akan datang.

“Untuk musim kemarau diperkirkan mulai pertengahan April hingga puncaknya nanti Agustus, sehingga saat ini sudah masuk musim pancaroba,”pungkas Anjar.

Sekedar diketahui, sepekan terakhir cuaca di Banyuwangi kerap hujan cukup lebat disertai petir. Hujan terjadi pada sore hingga malam hari.

Bahkan akibat hujan lebat, sejumlah wilayah di Banyuwangi terjadi banjir. Seperti di Kecamatan Pesanggaran, sedikitnya 100 rumah terendam Banjir. Sedangkan di Kecamatan Banyuwangi kota ada 160 rumah, fasilitas Pendidikan  terendam banjir.

BPBD Banyuwangi mentaksir kerugian yang ditimbulkan akibat banjir tersebut mencapai ratusan juta. Sebab meski tidak ada korban jiwa perabotan milik warga rusak akibat terendam air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.