Sukses

Gresik Punya Kurikulum Sejarah Lokal, Seperti Apa?

Yani mengatakan, dari sejarah generasi muda bisa belajar tentang kejayaan masa lampau dan dari sejarah pula bisa melihat kehancuran di masa lampau.

Liputan6.com, Gresik - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meluncurkan kurikulum sejarah lokal sebagai upaya menjaga kearifan lokal dan budaya Islami. Kurikulum baru itu dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya, seperti edukasi wisata, program tahfiz belajar dan CSR bidang pendidikan.

"Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya Islami Kabupaten Gresik," katanya, Selasa (29/3/2022), dikutip dari Antara.

Yani mengatakan, dari sejarah generasi muda bisa belajar tentang kejayaan masa lampau dan dari sejarah pula bisa melihat kehancuran di masa lampau.

"Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum sejarah lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang belum tentu dimiliki daerah lain di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan, ada tiga unsur untuk membangun sumber daya manusia (SDM), yakni pemerintah, pendidikan, dan perusahaan.

Yani juga berencana mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.

Dengan kurikulum baru, Yani berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman dimana transformasi digital akselerasinya luar biasa," katanya.

"Untuk itu mari siapkan generasi dengan didorong kurikulum digitalisasi pendidikan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menentukan Masa Depan Generasi Muda

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Hariyanto mengatakan, setelah pemetaan, Dinas pendidikan juga telah menindaklanjuti problem sarana prasarana pendidikan yang terjadi di sekolah, salah satunya dengan meluncurkan program kurikulum baru.

"Ini merupakan hal yang sederhana, namun turut menentukan masa depan generasi muda Gresik. Untuk itu, Dinas Pendidikan bertanggung jawab dan bisa menjadi motor untuk menggerakkan ini, karena ini amanat undang-undang," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.