Sukses

Hujan Es, Angin Kencang dan Pohon Tumbang Landa Malang Raya

Hujan es dan pohon tumbang dilaporkan terjadi di empat kecamatan berbeda di wilayah Malang Raya

Liputan6.com, Malang - Hujan lebat disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Malang pada Senin, 28 Maret 2022 sore. Di beberapa kawasan bahkan dilaporkan sampai terjadi fenomena hujan es serta pohon tumbang.

Fenomena hujan es dilaporkan terjadi di Kendalpayak Kecamatan Pakisaji, Bululawang dan Tajinan wilayah Kabupaten Malang. Fenomena serupa diinformasi juga terjadi di Kecamatan Arjowinangun, Kota Malang.

Di semua titik guyuran hujan es itu juga disertai bencana pohon tumbang. Bahkan di Arjowinangun, Kota Malang, pohon beringin besar tumbang menimpa warung dan kendaraan milik warga.

Bencana itu ramai diinformasikan warganet melalui media social disertai unggahan foto dan video. Tampak buliran batu es kecil saat hujan lebat mengguyur. Selain itu pohon tumbang menyebabkan kemacetan panjang. Sejaun ini belum ada informasi adanya korban jiwa.

“Tajinan hujan disertai angin kencang dan es, hati – hati yang diperjalanan,” tulis akun Rizky Dany Prasetyo.

“Daerah Arjowinangun (hujan es), hati – hati di jalan dulur,” tulis akun Maun Bonito.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan relawan dan warga telah membersihkan pohon tumbang yang penutup jalan pada Senin petang dampak angina kencang dan hujan es.

“Kami masih mendata titik – titik pohon tumbang. Sebagian sudah dibersihkan,” kata Sadono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Es Kedua

Fenomena hujan es pada Senin petang ini merupakan yang kedua terjadi selama tiga bulan terakhir ini. Sebelumnya, pada 24 Desember 2021 lalu hujan es serta angin kencang melanda wilayah Sawojajar, Kota Malang. Saat dilaporkan ada pohon tumbang di beberapa titik.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, saat itu menjelaskan hujan es disebabkan awan Cumulonimbus yang terbentuk akibat pemanasan terik pada siang hari.

Awan Cumulonimbus pada tahap matang mengalami pendinginan ekstrem sehingga berpotensi turun masih dalam bentuk partikel es. Cuaca ekstrem itu disebut lumrah karena sedang masuk masa pergantian musim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.