Sukses

Dampak Banjir di Kota Malang, Mobil Hanyut dan Puluhan Rumah Terendam

Banjir setinggi 3 meter merendam puluhan rumah dan menghanyutkan sebuah mobil di Teluk Bayur Kota Malang

Liputan6.com, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat satu mobil hanyut dan empat mobil rusak akibat banjir yang menerjang pada Senin, 14 Maret 2022 petang kemarin. Beruntung tak ada korban jiwa meski sempat ada 10 warga terjebak banjir.

Selain kendaraan, banjir di Malang kota khususnya di kampung Teluk Bayur dengan ketinggian 3 meter itu sempat merendam sedikitnya 73 rumah. Pagi tadi, tim penanggulangan bencana turun membantu membersihkan lumpur di wilayah itu.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, banjir besar itu diluar dugaannya meski sebelum bencana itu terjadi, wilayah kota diguyur hujan deras sejak siang hingga petang.

"Kami susah memantau karena kemarin hujan luar biasa deras," kata Sutiaji di Malang, Selasa, (15/3/2022).

Menurutnya, warga yang rumahnya terdampak disarankan mengungsi sementara ke saudaranya. Itu bila melihat intensitas hujan lebat diprediksi sering terjadi. Sebab khawatir membahayakan keselamatan terutama rumah warga yang dekat sempadan sungai.

"Itu saran kami, kalau khawatir lebih baik evakuasi sedini mungkin bagi warga terdampak," ujar Sutiaji.

Tim di lapangan juga terus mendata kerugian materi dampak banjir di Malang kota itu. Namun dipastikan ada bantuan yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) daerah dengan nilai menyesuaikan.

"Kerugian material cukup lumayan, nanti bantuan menyesuaikan regulasi yang ada," kata Sutiaji.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Banjir Malang

Bencana banjir besar di kampung Teluk Bayur itu disebabkan debit air di aliran Sungai Bango meningkat. Sungai dan drainase tak mampu menampung besarnya debit air itu sehingga menerjang ke permukiman warga.

BPBD Kota Malang mencatat banjir terjadi di 26 titik berbeda di seluruh wilayah. Namun titik ketinggian paling parah ada di Teluk Bayur setinggi 3 meter. Serta di De Cluster Nirwana Pandanwangi setinggi 1,5 meter, di wilayah ini bahkan membuat tembok pembatas perumahan jebol akibat kuatnya arus.

"Kalau kata warga di sini, lima tahun lalu sebelum ada perumahan pernah banjir tapi tak sebesar kali ini. Sekarang cukup besar," ujar Sutiaji, Wali Kota Malang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.