Sukses

Omicron Melonjak di Jatim, Khofifah Minta Lansia Kurangi Mobilitas

Khofifah menyebutkan bahwa komorbid utama yang biasanya terjadi pada pasien-pasien tersebut adalah diabetes, hipertensi dan gagal jantung.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga lanjut usia (Lansia) dan pasien komorbid untuk mengurangi mobilitas seiring meningkatkan kasus positif Covid-19.

"Saat ini pasien Covid-19 di Jawa Timur naik. Meskipun kenaikan itu cenderung didominasi pasien tanpa gejala atau gejala ringan, tapi rata-rata mereka yang dirawat dengan gejala sedang dan berat adalah lansia dan pasien komorbid," ujar Khofifah, Jumat (11/2/2022).

Khofifah menyebutkan bahwa komorbid utama yang biasanya terjadi pada pasien-pasien tersebut adalah diabetes, hipertensi dan gagal jantung.

"Memang masih ada komorbid lain seperti asma, penyakit ginjal, TBC, obesitas, ataupun stroke. Tapi penyakit-penyakit ini jumlahnya jauh lebih kecil dibanding dengan diabetes, hipertensi dan gagal jantung. Maka, jangan anggap remeh komorbid ini," terangnya.

Khofifah menjelaskan, vaksinasi bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan untuk orang-orang dengan penyakit tertentu. Ia kemudian menyarankan, agar mereka yang masih khawatir untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat.

"Saya ingin meminta agar para lansia dan orang dengan komorbid yang sudah bisa divaksin, untuk segera vaksin. Apabila masih ragu-ragu, bisa konsultasi ke dokter untuk mengonfirmasi apakah sudah boleh divaksin atau belum," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sasaran Vaksinasi 31.826.206 Orang

Sebagai informasi, sasaran vaksinasi di Jatim berjumlah 31.826.206 orang. Saat ini, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 88,67 perse, dosis kedua telah mencapai 66,68 persen, sedangkan dosis ketiga baru mencapai 3,30 persen.

Selain vaksinasi yang difokuskan untuk lansia dan komorbid, mantan Menteri Sosial RI tersebut menegaskan bahwa Pemprov bersama Pemkab/pemko di Jatim juga menyiapkan isolasi terpusat (isoter) untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.

"Reaktivasi isoter-isoter di Jatim ini merupakan ikhtiar kami dalam kesiap-siagaan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 varian apa saja. Jadi masyarakat tanpa gejala atau gejala ringan bisa berobat ke sini. Biarkan rumah sakit-rumah sakit fokus pada penanganan gejala sedang ke berat," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.