Sukses

Sentra Produksi Batik Tulis Tenun Gedog Tuban Menuju Desa Devisa, Begini Upayanya

Untuk menjadi desa devisa, lanjut Khofifah, sebuah desa harus memiliki beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank (LPEI).

Liputan6.com, Tuban - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis sentra produksi batik tulis tenun gedog di Desa Margorejo,  Kabupaten Tuban, bisa menjadi desa devisa.

"Beberapa kriteria untuk menjadikan desa devisa telah dimiliki oleh dua desa penghasil batik tulis tenun gedog di kecamatan Kerek Tuban ini," ujarnya, Kamis (10/2/2022).

Untuk menjadi desa devisa, lanjut Khofifah, sebuah desa harus memiliki beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank (LPEI).

"Di antaranya memiliki produk mandiri, bernilai unik, dan memiliki potensi perluasan pasar. Kita sedang berupaya terus mengembangkan desa devisa, sekarang baru ada tiga desa devisa di Jawa Timur, tahun ini kita mentargetkan tambah 15 lagi desa devisa," ucapnya.

Khofifah menyebut, batik tulis tenun gedog ini nantinya akan dikurasi oleh tim dari LPEI yang ikut hadir ke lokasi pengrajin. Jika sudah masuk desa devisa maka mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan.

Termasuk LPEI akan mendatangkan desainer yang akan membantu mengembangkan produk-produknya agar lebih berseiring dengan kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri.

"Jadi pada dasarnya nanti kalau sudah mengirim designer untuk pengayaan design bagi para pelaku industri kreatif batik tulis tenun gedog di Tuban ini sarat akan membuka cakrawala market yang lebih luas lagi," jelas orang nomor satu di Jatim.

Khofifah berharap dalam waktu tim LPEI Jakarta segera melakukan kurasi sehingga Bupati Tuban bisa segera meresmikan desa devisa di wilayahnya.

Dengan demikian, Khofifah melanjutkan, para pengrajin batik tulis tenun gedog di Tuban ini bisa segera mendapatkan bantuan pembiayaan untuk meningkatkan produktivitasnya dan perluasan market juga akan lebih mudah mereka dapatkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembatik Remaja

"Artinya bahwa katalog terkait tenun ikat tradisional yang benangnya dipintal secara tradisional dengan kapas yang ditanam sendiri selanjutnya dibatik tulis dan dipasarkan di kedutaan-kedutaan besar kita," ucapnya.

Selain itu, Khofifah mengaku kagum dengan banyak para pembatik yang masih berusia remaja dengan talenta luar biasa. Menurutnya, upaya regenerasi pembatik di Tuban Termasuk sangat baik karena melibatkan anak-anak muda.

"Ini regenerasinya bagus, banyak di antara mereka yang usianya masih muda dengan talenta luar biasa. Mereka sendiri juga merasa senang dilibatkan dalam memproduksi batik tulis tenun gedog asli Tuban," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.