Sukses

4 Fakta Menarik Kediri, Kota Tertua di Jatim yang Menyimpan Sejarah Panjang

Kediri juga diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Kelud yang bersifat vulkanik di sebelah timur dan Gunung Wilis yang bersifat non vulkanik di sebelah barat.

Liputan6.com, Kediri Bicara soal kota tertua di Jawa Timur, apa lagi kalau bukan Kediri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Kediri berdiri sejak 25 Maret 804 Masehi. Hal tersebut berdasarkan penemuan Prasasti Harinjing yang berisi tentang penganugerahan daerah perdikan (sima) oleh Raja Mataram Kuno, Rakai Layang Dyah Tulodhong kepada Bhagawanta Bhari.

Kediri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak antara 111° 47' 05" sampai dengan 112° 18'20" Bujur Timur dan 7° 36' 12" sampai dengan 8° 0' 32 Lintang Selatan.

Kabupaten Kediri diapit oleh 5 kabupaten. Sebelah barat berbatasan dengan Tulungagung dan Nganjuk. Sebelah utara berbatasan dengan Nganjuk dan Jombang. Sebelah Timur berbatasan dengan Jombang dan Malang. Dan sebelah selatan berbatasan dengan Blitar dan Tulungagung.

Kediri juga diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Kelud yang bersifat vulkanik di sebelah timur dan Gunung Wilis yang bersifat non vulkanik di sebelah barat.

Sungai Brantas melintas di bagian tengah kediri dan membelah wilayah Kabupaten Kediri menjadi dua bagian, yaitu bagian barat sungai Brantas yang merupakan lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok serta bagian timur sungai Brantas.

Tentu bukan itu saja fakta-fakta menarik tentang Kediri. Yuk simak fakta-fakta berikutnya yang dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Asal Nama Kediri

Melansir laman resmi Kabupaten Kediri, nama Kediri beberapa sumber berpendapat diambil dari kata "Kedi" yang berarti mandul atau wanita yang tidak mendapat datang bulan. Dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, Kedi berarti orang kebiri bidan atau dukun. Kedi juga berarti suci jika berdasarkan lakon wayang.

Sementara "Diri" berarti adeg, anghdiri, menghadiri atau menjadi raja. Hal ini tercantum dalam Prasasti Wanua pada tahun 830 saka.

Ahli lembaga Javanologi, Soekarton Kartoadmodjo berpendapat jika nama Kediri tidak ada kaitannya dengan "Kedi" maupun tokoh "Rara Kilisuci". Namun berasal dari kata "diri" yang berarti adeg (berdiri) yang mendapat awalan "Ka" yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti "Menjadi Raja".

2. Kondisi Topografi

Kabupaten Kondiri termasuk wilayah yang berada di dataran rendah dan pegunungan yang dilalui aliran sungai Brantas. Sungai ini membelah dari selatan ke utara.

Rata-rata tingkat curah hujan di Kabupaten Kediri sekitar 1652 mm per hari. Sedangkan suhu di kabupaten ini berkisar antara 23 derajat hingga 31 derajat celcius.

Luas wilayah Kabupaten Kediri mencapai 1.386.05 km atau lima persennya luas jawa Timur.

 

3 dari 4 halaman

3. Produk Unggulan Kediri

Setiap daerah pasti mempunyai produk unggulannya masing-masing. Di Kediri, gula merah dan gula kelapa menjadi bagian produk unggulan daerah.

Selain gula, mangga podang juga menjadi produk unggulan Kabupaten Kediri. Mangga podang memiliki kekhasan sendiri dibandingkan mangga jenis lain.

Kecamatan penghasil mangga podang di Kediri antara lain Banyakan, Tarokan, Grogol, Mojo, dan Semen. Potensi total panen mangga podang bisa mencapai 600 ton per musim.

Nanas juga menjadi produk unggulan Kabupaten Kediri. Terutama nanas varietas queen yang memiliki cita rasa spesifik. Aromanya khas, rasanya manis sedikit asam dan gurih membuat pemburu nanas Kediri ketagihan.

Tidak hanya itu, madu dan emping melinjo juga menjadi produk unggulan Kabupaten Kediri.

 

4 dari 4 halaman

4. Kuliner Khas Kediri

Kabupaten Kediri juga terkenal dengan kuliner khasnya. Misalnya soto branggahan. Kekhasan soto ini terletak pada piranti makan yang menggunakan mangkuk kecil seperti mangkuk bubur cina kuno dan sendok bebek berbahan baja anti karat.

Cita rasa yang khas dari soto branggahan juga berbeda dari biasanya. Soto branggahan berkuah santan yang dicampur kemiri. Kuahnya tidak bening dan rasanya gurih.

Selain soto branggahan, kuliner khas lainnya yang dapat Anda temukan di Kabupaten Kediri antara lain sate bekicot, sate emprit, ayam bakar bangi, dan tahu kuning GTT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.