Sukses

4 Fakta Menarik Jombang, Kota Santri yang Melahirkan Banyak Tokoh Besar

Memiliki banyak pondok pesantren (ponpes) adalah salah satu alasan kenapa Jombang mendapat julukan Kota Santri. Salah satu ponpes yang terkenal di Jombang adalah Ponpes Tebuireng.

Liputan6.com, Jombang Siapa tak kenal Jombang? Salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur itu terkenal lantaran telah melahirkan sejumlah tokoh besar Indonesia. Bahkan, salah satu presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, lahir di kota ini.

Jombang memiliki luas wilayah mencapai 115.950 Ha. Di sebelah Utara Kabupaten Jombang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.

Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk.

Wilayah administratif Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, 301 desa, dan 5 kelurahan. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Kabuh (13.233 Ha) dan yang terkecil Kecamatan Ngusikan (34,980 Ha).

Bicara lebih dekat soal Jombang banyak hal menarik yang memikat perhatian publik. Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang Jombang yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Berjuluk Kota Santri

Memiliki banyak pondok pesantren (ponpes) adalah salah satu alasan kenapa Jombang mendapat julukan Kota Santri. Salah satu ponpes yang terkenal di Jombang adalah Ponpes Tebuireng.

Ponpes tersebut didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari. Tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama itu mendirikan Ponpes Tebuireng pada tahun 1899 M.

Santri di ponpes tersebut bukan hanya berasal dari Jombang saja, tapi dari luar daerah di seluruh penjuru negeri turut berbondong-bondong untuk menimba ilmu agama di ponpes ini.

2. Kabupaten Berusia Muda

Melansir laman Pemkab Jombang, Jombang termasuk kabupaten yang berusia muda. Awalnya wilayah Jombang secara administratif masuk ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

Namun, pada tahun 1910 Jombang mulai memisahkan diri dan menjadi kabupaten sendiri. Bupati pertama yang memimpin Jombang adalah Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat.

 

3 dari 4 halaman

3. Pertanian Jadi Potensi Unggulan Daerah

Kabupaten Jombang memiliki potensi unggulan di bidang pertanian yang di dalamnya termasuk perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Pemerintah daerah memfokuskan sekaligus menguatkan potensi unggulan tersebut.

Kawasan pertanian di Jombang secara umum dibagi dua, yaitu persawahan dan tegalan. Dengan potensi tersebut, Kabupaten Jombang menjamin keberlangsungan produksi pertanian.

Hal tersebut tercantum dalam RTRW Kabupaten Jombang tahun 2009-2029. Selama 20 tahun, Kabupaten Jombang membentuk Kawasan Agropolitan. Kawasan tersebut sebagai sentra produksi pertanian dan mengamankan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan.

Jombang memiliki perkebunan rakyat dengan komoditas utamanya adalah tebu. Selain tebu, tembakau juga mengisi perkebunan tersebut.

Selain itu, Jombang juga fokus pada pengembangan peternakan yang dibagi ke dalam dua jenis, yaitu ternak kecil dan unggas.

Ternak kecil difokuskan di sisi utara Jombang meliputi Kecamatan Kesamben, Tembelang, Kudu, Plandaan, dan Ngusikan. Sedangkan unggas di wilayah yang tidak terlalu berdekatan dengan permukiman, antara lain Kecamatan Plandaaan, Kudu, Ngusikan, dan Kabuh.

Pengembangan perikanan di Kabupaten Jombang difokuskan pada perikanan budidaya. Pengembangan kawasan perikanan budidaya dialokasikan di kawasan sekitar sungai-sungai besar.

 

4 dari 4 halaman

4. Penduduk Laki-laki Lebih Banyak

Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Capil Kabupaten Jombang, per 31 Desember 2019 tercatat memiliki jumlah penduduk laki-laki yang lebih banyak, yaitu 692.940 orang. Sedangkan perempuan berjumlah 683.401.

Pekerjaan warga Jombang mayoritas adalah karyawan swasta dengan jumlah 241.094 orang. Adapun pekerjaan lainnya antara lain petani, Polri, TNI, wiraswasta, serta pensiunan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.