Sukses

Awan Tebal Selimuti Semeru, Tim SAR Evakuasi 4 Jenazah pada Rabu Kemarin

Wayan mengungkapkan, satu korban luka atas nama Suliadi (49), yang dievakuasi pada Selasa 7 Desember kemarin sore dan dirujuk ke RSUD Soebandi Jember, kini dikabarkan meninggal dunia.

Liputan6.com, Surabaya - Tim SAR gabungan mengevakuasi empat korban meninggal dunia akibat bencana guguran awan panas Gunung Semeru, pada hari kelima pencarian di Dusun Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang, Rabu (8/12/2021).

"Korban pertama dan kedua, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dievakuasi pada pukul 06.00 WIB. Korban ketiga, berjenis kelamin laki-laki, (usia anak-anak) dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat, berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 10.45 WIB," ujar Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna.

"Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, selanjutnya keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang guna diidentifikasi," ucap Wayan.

Wayan mengungkapkan, satu korban luka atasnama Suliadi (49), yang dievakuasi pada Selasa, 7 Desember kemarin sore dan dirujuk ke RSUD Soebandi Jember, kini dikabarkan meninggal dunia.

"Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana guguran awan panas gunung Semeru berubah menjadi 39 orang," ujarnya.

Wayan mengatakan, di hari kelima operasi SAR ini, sebanyak tiga SRU dikerahkan untuk melakukan pencarian korban di tiga sektor. Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan, seperti cangkul, sekop dan gergaji mesin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi Tertutup Pasir

SRU satu yang terdiri dari 150 orang melakukan pencarian di sektor A, yaitu di Dusun Curah Kobokan. SRU dua yang terdiri dari 125 orang melakukan pencarian di sektor B, yaitu di daerah Tambang Haji Satuhan. "SRU tiga terdiri dari 80 orang melakukan pencarian di sektor C, yaitu di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng," ucapnya.

Wayan menjelaskan, kendala yang dihadapi saat proses pencarian, yaitu peralatan (kendaraan) berat tidak dapat masuk ke sektor B. Hal ini akibat akses menuju kedua sektor tertutup oleh tumpukan pasir dan tanah yang terbawa banjir, pada Selasa malam.

"Kendala lain yang dihadapi, yaitu kondisi cuaca mendung di siang hari dan secara visual, puncak gunung Semeru tertutup awan tebal. Sehingga, upaya pencarian sempat dihentikan sementara demi semua personel yang terlibat dalam pencarian," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.