Sukses

Cuaca Jadi Kendala Pencarian 27 Orang Hilang Akibat Semeru Erupsi

Pihaknya berharap cuaca dapat lebih cerah sehingga memudahkan pencarian korban hilang sebanyak 27 orang.

Liputan6.com, Lumajang - Cuaca buruk menjadi penghambat utama pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Menurut Direktur Operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Wurjanto, hingga kini dilaporkan ada 27 orang hilang.

"Kendala memang terutama masalah cuaca. Jadi seperti ini kami dapat laporan bahwa turun hujan, ini memang akan jadi kendala bagi petugas-petugas pencarian," kata Wurjanto dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021), dilansir dari Antara.

Pihaknya berharap cuaca dapat lebih cerah sehingga memudahkan pencarian korban hilang sebanyak 27 orang.

Ia juga meminta bantuan kepada masyarakat untuk segera melaporkan anggota keluarga atau orang yang dikenal, yang masih hilang.

Sejak mendapatkan informasi terkait erupsi Gunung Semeru, kata dia, Basarnas telah bersiaga menyiapkan anggota terutama yang berasal dari Lumajang sendiri, Surabaya, dan Jember. Sejauh ini telah ditemukan 22 korban dalam keadaan meninggal dunia.

Pencarian para korban hilang pun, kata dia, dilakukan dengan hati-hati mengingat hujan masih turun yang berpotensi membuat susulan erupsi Gunung Semeru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Titik Pencarian

Pada Rabu (7/12), pencarian akan difokuskan di Desa Curah, Desa Kajar Kuning, area penambangan pasir, Kampung Renteng, dan Kampung Bondeli.

"Rencananya untuk masing-masing wilayah kita akan menggerakkan kurang lebih 50 personil. Tidak menutup kemungkinan kita akan kita mengembangkan sesuai dengan informasi yang kita dapat, akan kita kembangkan ke tempat lain yang mungkin lebih jelas," katanya.

Pencarian korban hilang secara lebih mendetil akan didasarkan pada laporan anggota keluarga yang terhimpun di posko.

"Yang jelas bahwa titik berat pencarian terutama di daerah-daerah yang sudah kita dapatkan informasi dari keluarga, sesuai dengan jumlah orang yang masih hilang," demikian Wurjanto . 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.