Sukses

Ibu Hamil 9 Bulan Turut Jadi Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru

Indah mengatakan, di Dusun Curah Kobokan terdapat 300 kepala keluarga yang sebagian besar sudah mengungsi. Di antaranya adalah dua ibu hamil tersebut.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar menyatakan, dua orang ibu hamil yang usia kandungannya mencapai delapan bulan dan sembilan bulan, menjadi pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu pukul 15.00 WIB.

Dilansir dari Antara, Indah mengatakan, di Dusun Curah Kobokan terdapat 300 kepala keluarga yang sebagian besar sudah mengungsi. Di antaranya adalah dua ibu hamil tersebut.

Dia menyebut terdapat puluhan korban luka bakar akibat lahar panas yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal. Beberapa korban dengan luka bakar serius dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haryoto, Rumah Sakit Bhayangkara, dan sebagian di RSUD Pasirian.

"Di Puskesmas Candipuro ada sekitar tujuh orang yang sedang dirawat, sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang," kata Indah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meninggal 1 Orang

Indah Masdar menyebutkan korban jiwa akibat terjadinya letusan Gunung Semeru tercatat satu orang, sementara sebanyak 10 orang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

"Masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi, karena lokasinya agak sulit, evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur setinggi sampai lutut kaki," kata Indah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.