Sukses

12 Kecamatan di Bangkalan Rawan Bencana, Ini Daftarnya

Bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Kota Bangkalan, lalu Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Socah.

Liputan6.com, Bangkalan - Sebanyak 12 kecamatan di Bangkalan rawan terjadi bencana alam saat musim hujan, berdasar pemetaan terbaru oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan.

Kepala Satuan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan Rizal Moris menyatakan, 12 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh dan Kecamatan Socah.

Selanjutnya Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Galis, Kecamatan Tanjung Bumi, dan Kecamatan Tragah.

"Jenis bencana alam yang sering terjadi, berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang dan puting beliung," katanya, dikutip dari Antara, Senin (15/11/2021).

Bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Kota Bangkalan, lalu Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Socah.

Bencana tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Kokop, Kecamatan Konang, Geger, Galis, dan Kecamatan Tanjung Bumi.

"Kalau bencana angin puting beliung, berdasarkan pemetaan kami, itu rawan terjadi di tiga kecamatan," katanya.

Masing-masing, Kecamatan Kota Bangkalan, lalu di Kecamatan Tragah dan Kecamatan Burneh, Bangkalan.

Rizal menjelaskan, khusus di kecamatan rawan bencana ini, pihaknya telah mempersiapkan tim khusus yakni tim tanggap darurat, gabungan antara BPBD Pemkab Bangkalan bersama petugas keamanan dari unsur kepolisian dan TNI.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Saluran Komunikasi

BPBD Pemkab Bangkalan juga mengaktifkan sosialisasi terpusat tentang perkembangan cuaca melalui tim khusus penanggulangan bencana Pemkab Bangkalan, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mengetahui lebih cepat apabila ada potensi bencana alam yang diperkirakan akan terjadi.

"Kami juga telah meminta aparat desa dan kecamatan menyediakan saluran komunikasi khusus, seperti grup-grup media sosial, sehingga bisa menjadi sarana informasi efektif dalam menyampaikan perkembangan situasi yang terjadi," katanya, menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.