Sukses

Banjir dan Tanah Longsor Ancam Kota Malang, Dampak Cuaca Ekstrem 

Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto meminta Warga Kota Malang diimbau untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi.

Liputan6.com, Malang - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Alie Mulyanto meminta Warga Kota Malang diimbau untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi.

"Masyarakat harus tetap waspada berkaitan dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini luar biasa. Jika terjadi cuaca buruk, atau ada hujan deras, lebih baik berada di rumah, jika tidak ada keperluan penting," kata dia, Kamis (21/10/2021), dikutip dari Antara.

Selain itu, masyarakat Kota Malang juga harus mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar wilayah masing-masing agar bisa melakukan penanganan dengan baik saat terjadi bencana.

Ia menyebut sejumlah ancaman bencana di Kota Malang, antara lain pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci untuk menghindari jatuhnya korban saat terjadi bencana.

"Jika sudah mengetahui ada potensi bencana, maka masyarakat akan mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya, dan selamat pada saat terjadi bencana," katanya.

Ia menambahkan pada Selasa (19/10/2021), hujan deras yang mengguyur Kota Malang menyebabkan puluhan wilayah mengalami banjir dan lebih dari 200 rumah terdampak.

"Ada kurang lebih 23 titik banjir di Kota Malang pada Selasa (19/10). Untuk rumah terdampak lebih dari 200 unit. Banjir terjadi pada saat hujan deras, namun saat hujan reda, banjir juga langsung surut," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerakan Angkat Sampah

BPBD Kota Malang bersama seluruh pemangku kepentingan, seperti Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, termasuk TNI, Polri telah melakukan gerakan untuk mengangkat sampah dan sedimen agar meminimalisasi munculnya bencana banjir.

"Kita lakukan gerakan angkat sampah dan sedimen, itu yang harus kita lakukan sebelum terjadi hujan deras. Namun, masyarakat juga harus sadar, dan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kota Malang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang tinggi, di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.