Sukses

Jago Centing, Jurus Pemkot Surabaya Cegah Anak Alami Stunting

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak. Ia menerangkan, apabila tidak tertangani dengan tepat, maka bisa menyebabkan kematian.

Liputan6.com, Surabaya - Program "Jago Centing" atau Jagongan Cegah Stunting milik Pemerintah Kota Surabaya dan Tim Penggerak (TP) PKK setempat gencar digalakkan untuk mencegah anak-anak di Kota Pahlawan itu mengalami stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, program Jago Stunting ini memberikan sosialisasi, membedah masalah, dan memberikan solusi agar segera bisa memberikan penanganan yang dibutuhkan.

“Program ini menyasar setiap kecamatan dan kelurahan,” kata Feny panggilan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu, di Surabaya, Minggu (17/10/2021), dilansir dari Antara.

Bahkan, Feny mengaku, bahwa sejak remaja putri telah mengalami haid, pihak Puskesmas akan memberikan tablet Zat Besi (Fe), sebagai penambah darah dan menjaga kesehatan reproduksi.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga terus memberikan pendampingan untuk mempersiapkan remaja putri tetap sehat.

"Pendampingan terus kita lakukan, baik sebelum menikah hingga sudah menikah. Kami juga terus memberikan pengertian dan mendorong para ibu agar tetap memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayi mereka sebagai upaya pencegahan stunting," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program UHC BPJS

Selain itu, Feny mengatakan, para ibu bisa melakukan pengecekan kesehatan secara gratis dengan memanfaatkan program yang telah dibuat oleh Pemkot Surabaya, seperti fasilitas Universal Health Coverage (UHC), yang bisa diakses menggunakan BPJS secara gratis.

“Kami memiliki program UHC BPJS. Jadi tidak perlu takut lagi untuk memeriksakan kesehatan, karena saat ini bisa dilakukan secara gratis atau tanpa dipungut biaya," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, menjelaskan, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak. Ia menerangkan, apabila tidak tertangani dengan tepat, maka bisa menyebabkan kematian.

"Stunting tidak hanya disebabkan karena faktor kesehatan. Tapi bisa karena faktor ekonomi, perilaku hidup bersih, pola asuh, dan lingkungan," ujarnya.

Oleh karena itu, ia bersama dengan seluruh Kepala OPD Pemkot Surabaya, Puskesmas, kecamatan, kelurahan, dan kader-kader PKK berkolaborasi untuk mengatasi stunting. Sebab, menurutnya, untuk mengatasi stunting membutuhkan banyak kolaborasi dengan banyak pihak.

"Jika semua sudah punya pemahaman yang sama, visi yang sama, dan kita isi saling bantu, saling isi dalam bekerja. Insya Allah harapan kita akan diijabahi Allah SWT,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.