Sukses

Ini Penyebab Jember Masih PPKM Level 3

Ada empat aspek yang mempengaruhi upaya peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 di Jember, yakni ketersediaan vaksin, petugas pelaksana vaksinasi, sasaran vaksinasi, dan sistem pelaporan.

Liputan6.com, Jember - Dinas Kesehatan Jember menyebut alasan daerahnya masuk PPKM Level 3 karena cakupan vaksinasi COVID-19 di wilayah itu masih rendah.

Kepala Dinas Kesehatan Jember Lilik Lailiyah menjelaskan, cakupan vaksinasi Jember masih rendah, belum mencapai 50 persen.

"Naiknya Jember ke level 3 karena cakupan vaksinasi belum mencapai 50 persen dari total jumlah penduduk dan cakupan vaksinasi saat ini sekitar 26 persen," kata Lilik Lailiyah, Selasa, 5 Oktober 2021, dilansir dari Antara.

Ia menambahkan sasaran vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Jember sekitar 1,9 juta orang.

Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri No.47/2021, status PPKM kabupaten/kota bisa diturunkan dari level 3 ke level 2 kalau cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama pada warga minimal 50 persen dan cakupan vaksinasi dosis pertama pada warga berusia 60 tahun ke atas minimal 40 persen.

Lilik menjelaskan bahwa ada empat aspek yang mempengaruhi upaya peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 di Jember, yakni ketersediaan vaksin, petugas pelaksana vaksinasi, sasaran vaksinasi, dan sistem pelaporan.

Mengenai ketersediaan vaksin COVID-19, ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jember mendapat jatah dari pemerintah provinsi serta tambahan pasokan dari Polri dan TNI.

"Hari ini kami mendistribusikan 29 ribu dosis pertama dan besok akan diambil lagi vaksin ke Surabaya karena vaksinnya memang sudah habis. Namun Jember mendapat tambahan vaksin dari Polri dan TNI," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembatasan Kantor dan Sekolah

Guna mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi, ia mengatakan, pemerintah daerah berusaha mendekatkan pelayanan dengan menjalankan sistem jemput bola, mendatangi warga perdesaan untuk memberikan pelayanan vaksinasi.

"Terkait kendala pelaporan, ada ketidaksamaan data di KPCPEN dengan data manual di Satgas Kabupaten, sehingga selisihnya mencapai tujuh ribu lebih, sedang diperbaiki," katanya.

Ia berharap kendala-kendala dalam mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi bisa segera diatasi supaya status PPKM Jember bisa diturunkan dari level 3 ke level 2.

Di wilayah PPKM Level 3, pembelajaran tatap muka boleh dilaksanakan secara terbatas dengan peserta maksimal 50 persen kecuali untuk pendidikan anak usia dini dan sekolah luar biasa.

Selain itu, jumlah pegawai yang bekerja di kantor dibatasi 25 persen; restoran, rumah makan, dan kafe hanya boleh buka sampai pukul 21.00 dengan batas pengunjung 25 persen; pusat belanja boleh beroperasi 50 persen dari pukul 10.00 sampai 21.00; dan tempat ibadah boleh dibuka dengan batas jamaah 50 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.