Sukses

Peternak di Blitar Protes Harga Telur Murah dengan Bagi-Bagi Telur Gratis

Aksi para peternak itu dilakukan bukan menyorot soal harga telur yang murah saja, melainkan budi daya ayam oleh integrator atau perusahaan besar.

Liputan6.com, Blitar - Peternak ayam kecil, para peternak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur berencana membagikan ayam hidup dan telur gratis kepada warga.

"Telur yang sudah masuk sekitar 1,5 ton dan ayamnya sekitar 100 ekor. Ini akan dibagikan kepada warga," kata koordinator acara Yesi Yuni Astuti, Senin, 27 September 2021.

Aksi bagi-bagi ayam dan telur ini rencananya dilakukan pada Selasa (28/9/2021) dengan sejumlah titik antara lain di seputar patung Bung Karno depan Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, sepanjang jalan antara Kantor Pemkab Blitar ke lokasi DPRD Kabupaten Blitar, sepanjang jalan di Kecamatan Udanawu hingga kantor pemkab, dan beberapa titik simpang empat, dilansir dari Antara.

Menurutnya, kegiatan ini dikemas dengan membagikan telur ayam dan ayah hidup secara gratis, serta bazar penjualan telur. Untuk harga jual telur juga sesuai dengan anjuran dari Kementerian Perdagangan.

Ia dengan peternak lainnya di Kabupaten Blitar juga memberikan apresiasi kebijakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang akan melakukan sejumlah langkah dalam upaya memperbaiki harga telur ayam yang sedang anjlok.

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan menyerap telur para peternak untuk digunakan dalam paket bantuan sosial (bansos), khususnya yang diberikan bagi masyarakat terdampak COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kembali ke Rakyat

Aksi para peternak itu dilakukan bukan menyorot soal harga telur yang murah saja, melainkan budi daya ayam oleh integrator atau perusahaan besar. Jika dibiarkan, hal itu bisa membuat kesulitan peternak ayam skala kecil.

"Kami inginnya bukan naik harga tapi stabilitas harga. Kalau naik harga paling tiga hari lalu turun dua pekan, lalu naik lagi. Kami juga berharap stop integrator, budi daya kembali ke rakyat. Kalau sekarang peternak rakyat harus berhadapan dengan integrator yang uangnya tidak berseri, diibaratkan seekor anak ayam tarung terbuka dengan burung elang, makanya itu dibutuhkan wasit untuk bisa mengatur," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.