Sukses

Pemkot Gandeng Kader Lingkungan Kelola Sampah di Surabaya

Pemkot Surabaya selama ini melakukan berbagai inovasi, di antarannya program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan pengurangan dan pemilihan sampah mulai dari sumbernya.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkerjasama dengan kader lingkungan di kota setempat mengedukasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan mengerti cara memanfaatkan sampah.

Kepala Bagian Administrasi Kerjasama Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani di Surabaya, Rabu (15/9/2021), mengatakan, kader lingkungan juga mengajak warga untuk melakukan gerakan perbaikan lingkungan hidup.

"Misalnya, mengelola sampah, ketahanan pangan mandiri, penghijauan, pengolahan air limbah, dan pemanfaatan air hujan, serta upaya penghematan energi," katanya, dilansir dari Antara.

Menurut dia, pemkot selama ini melakukan berbagai inovasi untuk pengelolaan sampah di Kota Surabaya, di antarannya program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan pengurangan dan pemilihan sampah mulai dari sumbernya.

Bahkan, lanjut dia, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk mewujudkan program gerakan Surabaya Zero Waste (bebas sampah).

"Kami juga mengoptimalkan pemilahan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS), pengolahan limbah plastik, serta menggubah sampah menjadi energi listrik melalui Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo yang pada 6 Mei 2021 lalu diresmikan oleh Presiden RI," kata Dewi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sampah Organik

Selain itu, kata dia, pemkot juga sudah menggandeng fasilitator lingkungan untuk mendorong peran aktif masyarakat dari berbagai lapisan dalam mengubah Kota Surabaya menjadi kota yang bersih, hijau, dan ramah lingkungan.

Perwakilan Komunitas Nol Sampah Hermawan menyebut, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sampah organik menyumbang 54 persen dari total sampah di Kota Surabaya. Oleh sebab itu, komunitas nol sampah mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah sisa makanan.

"Kami fokus pendampingan untuk mengorganisir masyarakat di kampung, sekolah, dan kampus, serta kantor untuk menjadi masyarakat yang peduli dengan lingkungannya. Mereka punya kemampuan untuk mengangkat potensi-potensi di lingkungannya, terutama soal pengolahan sampah," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.