Sukses

Obat Covid-19 Asal Malang Proem-1 Ekspor hingga China

Kepala BPOM Penny K Lukito mengapresiasi PT AMA dalam ekspor ke luar negeri. Mengingat dengan upaya ini, ekonomi di daerah akan tumbuh.

Liputan6.com, Malang - Bupati Malang Sanusi mengaku bangga usia melepas ekspor obat Covid-19 asal wilayah setempat (Proem-1), menuju Shanghai China.

"Bagaimana tidak bangga, jika obat untuk menanggulangi Covid-19 yang melanda dunia itu dari Malang," ujarnya usai seremonial pelepasan ekspor perdana Proem-1 secara virtual, kamis (9/9/2021).

Kepala BPOM Penny K Lukito mengapresiasi PT AMA dalam ekspor ke luar negeri. Mengingat dengan upaya ini, ekonomi di daerah akan tumbuh.

"Ekspor perdana ini sangat membanggakan, mengingat persaingan di pasar global produk kesehatan sangat ketat," katanya melalui daring.

Sedangkan, direktur PT AMA, Ge Recta Geson mengatakan, selain Shanghai, permintaan pasar luar negeri sangat menjanjikan seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan India sudah memesan.

"Masih dalam proses perizinan di negara setempat," ucapnya, usai memecah kendi tanda diberangkatkan kontainer Proem-1 di kecamatan Pakis kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cair Olahan

Sekedar informasi, probiotik (Proem-1) merupakan cair olahan anak bangsa yang diproduksi massal sehari setelah lulus audit BPOM pada 11 Februari 2020.

Proem-1 menggunakan bahan baku 100 persen lokal dan berlisensi Amro Jepang. Tenaga ahli dan pakar kesehatan yang memproduksi produk ini seluruhnya adalah anak bangsa.

Upacara pelepasan kontainer Proem-1 ditandai dengan pengguntingan pita dalam rangkaian melati. Serta pemecehan kendi berisi air oleh Bupati Malang Sanusi, komisaris PT AMA Johan Wijaya dan didampingi Ge Recta Geson.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.