Sukses

Selain Surabaya, 11 Daerah di Jatim Ini Masuk PPKM Level 2

Sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami penurunan level PPKM. Di antaranya adalah Surabaya yang turun dari level 3 ke level 2.

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami penurunan level PPKM. Di antaranya adalah Surabaya yang turun dari level 3 ke level 2. 

Data asesmen situasi Covid-19 Kemenkes per 4 September 2021 menyebutkan, selain Surabaya ada 11 daerah di Jatim lainnya yang masuk PPKM level 2. yaitu, Bangkalan, Bondowoso, Kota Pasuruan, Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Sumenep, Probolinggo, Sampang, dan Tuban.

Kemudian untuk 22 daerah yang level 3 adalah Banyuwangi, Bojonegoro, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Situbondo, Trenggalek dan Tulungagung. Sedangkan 4 daerah yang masih berstatus tinggi atau level empat yaitu Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Magetan, dan Ponorogo.

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menjelaskan, turunnya level tersebut karena oleh 6 indikator. Yakni kasus konfirmasi pasien Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), angka kematian, kapasitas testing, tracing dan treatment. 

"Untuk Surabaya positivity rate sudah rendah. ini bagus sekali karena sudah kurang dari 5 persen," ujarnya, dikutip dari TimesIndonesia, Senin (6/9/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rapid Tes di Jatim Capai 2.264.790

Sementara, Juru Bicara Rumpun Kuratif dr Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan saat ini konfirmasi kasus Covid-19 di Surabaya yakni 31,04 persen, BOR 21,09 persen dan tingkat kematian 2,91 persen.

"Testing 1,61 persen, tracing 18,47 persen dan treatment 16,54 persen,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa saat ini jumlah rapid tes di Jatim mencapai 2.264.790. Angka tersebut adalah angka  tertinggi di Indonesia. “Sedangkan yang PCR sebanyak 2.672.437 orang,” tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.