Sukses

Kasus Kematian Covid-19 di Situbondo Capai 700 Orang, Berikut Sebaran Usianya

Dia menyatakan, kasus COVID-19 hingga Agustus masih fluktuatif, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat disiplin protokol kesehatan.

Liputan6.com, Situbondo - Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, per 1 Agustus 2021 jumlah kasus meninggal di wilayahnya sebanyak 700 orang. Dari jumlah tersebut 32 persen (184 orang) usia 46-55 tahun, usia 55-65 tahun 30,9 persen (177 orang), usia 36-45 tahun 14,5 persen (83 orang), usia 66-75 tahun 14,3 persen (82 orang) dan usia 26-35 tahun 4 persen.

"Dari jumlah kasus meninggal 700 orang ini, 98 persen (689 orang) belum divaksin, sedangkan pasien terpapar COVID-19 yang meninggal 2 persen," kata Bung Karna, sapaan bupati, di Situbondo, Senin (2/8/2021).

Dia menyatakan, kasus COVID-19 hingga Agustus masih fluktuatif, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat disiplin protokol kesehatan. Bahkan beberapa pekan terakhir di pelosok desa banyak juga digelar hajatan pernikahan yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Salah satunya untuk menekan jumlah kasus meninggal adalah vaksinasi. Kami berharap masyarakat segera melakukab vaksinasi yang telah disiapkan pemerintah daerah (fasilitas kesehatn), Polres Situbondo, dan Kodim 0823/Situbondo," ujarnya.

Menurut Bupati Karna, sejauh ini vaksinasi usia remaja atau pelajar berjalan dengan baik, dan antusias pelajar untuk memperoleh vaksin juga cukup bagus.

Kata dia, pembelajaran tatap muka tidak mungkin bisa berjalan tanpa vaksinasi. Pembelajaran tatap muka jenjang SMA dan SMP sederajat, akan mulai dilaksanakan apabila seluruh guru, tenaga pendidik dan siswanya, sudah tuntas divaksin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekolah Tatap Muka Tunggu Vaksinasi

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, wilayah Bondowoso membawahi Situbondo, Sugiyono Eksantoso mengatakan pembelajaran tatap muka tidak bisa dilaksanakan jika siswa dan guru tuntas divaksin.

"Pelaksanaan pembelajaran tatap muka itu syaratnya guru dan tenaga pendidikan, harus sudah divaksin, termasuk seluruh siswa juga harus divaksin, minimal vaksin dosis pertama," ujarnya.

Sugiyono mengajak, kepada para kepala sekolah, guru dan orang tua, agar jangan takut divaksin. Karena dengan vaksin, pertahanan tubuh kita akan kuat dari paparan virus.

"Kalau tidak ada perpanjangan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), maka pembelajaran tatap muka terbatas akan segera dilaksanakan," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.