Sukses

2.626 Warga Malang Isolasi Mandiri, Mayoritas Usia Produktif 

Sebanyak 43,2 persen warga Malang yang menjalani isolasi mandiri berusia 20–44 tahun.

 

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo mengatakan, 2.626 warga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Hingga 25 Juli 2021 yang masih isoman itu kurang lebih 2.626 orang. Itu yang isoman di masing-masing rumah," kata Arbani, dikutip dari Antara, Selasa (27/7/2021).

Arbani menjelaskan, ribuan warga yang menjalani isolasi mandiri tersebut mayoritas berusia produktif. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, sebanyak 43,2 persen warga yang menjalani isolasi mandiri berusia 20–44 tahun.

Kemudian, sebanyak 21,2 persen dari 2.626 orang yang melakukan isolasi mandiri itu, berusia 45-53 tahun, dan untuk usia 5-9 tahun sebanyak 1,7 persen. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang terus memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri itu.

"Paling banyak di usia produktif antara 20–50 tahun sebanyak 43,2 persen dan yang paling sedikit adalah usia 5–9 tahun yakni 1,7 persen," ujarnya.

Arbani menambahkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan di Kabupaten Malang dalam kondisi fluktuatif dan saat ini sekitar 87 persen.

"Kemarin kita turun, akan tetapi bisa naik lagi apabila masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Untuk ruang Intensive Care Unit (ICU) keterisian 88 persen dan isolasi biasa non-ICU 87 persen," katanya.

Saat ini, penghitungan data pasien konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Malang telah menggunakan New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

8.423 Kasus Positif

NAR merupakan sistem data base milik Kementerian Kesehatan yang mencatat hasil tes usap berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab antigen dari seluruh laboratorium atau klinik yang telah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.

"Untuk data sudah auto rilis dari kementerian pusat. Semua laboratorium yang bisa memeriksa PCR itu langsung masuk NAR, ditambah dari puskesmas bila melakukan tracing. NAR bukan hanya PCR, tapi juga tes antigen sudah dinyatakan positif," tambahnya.

Tercatat hingga saat ini di wilayah Kabupaten Malang ada sebanyak 8.423 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 4.483 orang dilaporkan telah sembuh, 374 orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.