Sukses

Kasus Baru Covid-19 di Jatim Melonjak Drastis, Ini Penyebabnya

Jubir Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Al-Farabi mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jatim secara drastis.

Liputan6.com, Surabaya - Jubir Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Al-Farabi mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jatim secara drastis.

Pertama, lanjut Jibril, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PPKM) Darurat pihak satgas berkomitmen meningkatkan kapasitas testing.

"Sehingga mencapai standar WHO (organisasi kesehatan dunia), karena sebelum PPKM (Darurat) ini sampel yang diperiksa sehari di Jatim rata-rata di angka 6.000 sampai 7.000," ujarnya, Rabu (14/7/2021).

Jibril melanjutkan, per dua hari terakhir ada 18.980 sampel perhari yang diperiksa. Khusus untuk 13 Juli 2021, ada sebanyak 16.566 sampel yang diperiksa. Artinya, jumlah pemeriksaan PCR yang diperiksa meningkat tiga kali lipat.

"Harapan dengan adanya target testing yang mencapai standar WHO, kasus bisa segera kita isolasi, dan rantai penularan dapat kita hambat," ucapnya.

Kedua adalah, sekarang ini Satgas Penanganan Covid-19 Jatim sedang mengadaptasi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) bahwa kasus positif swab antigen Covid-19 untuk zona B dan C di daerah dengan kapasitas PCR yang terbatas dapat didekalarasikan sebagai kasus positif Covid-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hentikan Penularan

Nantinya, lanjut Jibril, pelaksanaan ini akan dikawal ketat oleh masing-masing kota dan kabupaten. "Dengan demikian maka kasus positif antigen dapat dinyatakan sebagai positiif Covid-19," ujarnya.

Jibril berharap dengan adanya seperti itu kapasistas pelaksanaan tracing di daerah semakin meningkat.

Menurutnya, jika nantinya banyak ditemukan kasus positif antigen yang langsung dideklarasi positif Covid-19, pihaknya meminta ke kabupaten/kota segera difollow-up dengan isolasi.

"Harapanya bisa berhenti penularannya," ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.