Sukses

RSD Kalisat Jember Dirikan Tenda IGD Khusus Pasien Covid-19

RSD Kalisat memiliki 10 tempat tidur di ruangan isolasi dan yang sudah terisi sebanyak sembilan tempat tidur, sehingga hampir penuh keterisian tempat tidur pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jember - Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendirikan tenda darurat untuk pelayanan instalasi gawat darurat atau IGD khusus pasien COVID-19, sehingga bisa mempercepat pelayanan bagi warga yang terpapar virus corona.

"Hari ini kami mendirikan tenda darurat IGD pasien COVID-19 agar pelayanannya tidak bercampur dengan IGD pasien umum non-COVID-19 seiring dengan peningkatan jumlah pasien," kata Direktur RSD Kalisat drg. Kunin Nasihan saat dihubungi per telepon di Jember, Rabu, 7 Juli 2021.

Selama ini, lanjut dia, seluruh tenaga kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3 untuk melayani pasien COVID-19 maupun yang umum di IGD karena pelayanan bercampur di tempat itu, sehingga pihak rumah sakit ingin memberikan pelayanan lebih optimal dengan memisahkan pasien COVID-19 dengan yang tidak terpapar virus corona jenis baru, dilansir dari Antara.

"Dengan adanya tenda darurat untuk IGD COVID-19, maka petugas akan lebih cepat menangani pasien dan juga dapat melindungi tenaga kesehatan karena semua APD akan disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP)-nya," tuturnya.

Kunin menjelaskan RSD Kalisat memiliki 10 tempat tidur di ruangan isolasi dan yang sudah terisi sebanyak sembilan tempat tidur, sehingga hampir penuh keterisian tempat tidur pasien COVID-19.

"Biasanya pasien COVID-19 yang datang ke RSD Kalisat sedikit, namun beberapa hari terakhir ini meningkat tajam, sehingga kami memerlukan sebuah tenda darurat untuk IGD yang didesain sedemikian rupa agar pasien bisa segera tertangani dengan cepat," katanya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Nakes Positif

Kunin menjelaskan ada empat tenaga kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Jember itu yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun kondisinya baik dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Kami mengimbau masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 sedang dan berat segera ke rumah sakit agar tidak terlambat untuk ditangani karena biasanya pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah, sehingga meninggal dunia di rumah sakit," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jember, jumlah kasus tambahan positif pada Rabu (7/7) ini sebanyak 54 pasien, kemudian 31 orang tambahan pasien sembuh dan tiga orang meninggal dunia.

Sehingga total kasus COVID-19 di Jember menjadi 7.775 kasus positif dengan kasus aktif sebanyak 360 pasien (121 orang dirawat di RS dan 239 melakukan isolasi mandiri), kemudian 6.869 pasien sembuh dan 546 orang meninggal dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.