Sukses

Bertambah, Warga Positif Coviod-19 di Perumahan Malang Jadi 22 Orang

Husnul Muarif mengatakan, dari total 22 orang warga perumahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, sebanyak 20 orang telah menjalani perawatan di rumah sakit.

Liputan6.com, Malang - Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif menyatakan, jumlah warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau di Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, yang terpapar COVID-19 sebanyak 22 orang, dari sebelumnya 21 orang.

Husnul Muarif mengatakan, dari total 22 orang warga perumahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, sebanyak 20 orang telah menjalani perawatan di rumah sakit dan fasilitas penanganan COVID-19 di Kota Malang.

"Masih ada dua orang yang bertahan isolasi di rumah. Mudah-mudahan bisa segera dipindah, akan diberikan edukasi agar bisa dievakuasi ke rumah sakit atau Safe House Jalan Kawi," kata Husnul, Rabu (19/5/2021), seperti dikutip dari Antara.

Husnul menjelaskan dari sebanyak 22 orang warga perumahaan yang dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19 tersebut, sebanyak lima orang telah menjalani tes usap menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Sementara 17 orang lainnya, lanjut Husnul, dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani tes usap antigen. Saat ini, sebanyak 15 orang dirawat di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard Kota Malang dan Safe House Jalan Kawi.

Sementara untuk lainnya, satu orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang (RSSA), satu orang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan tiga orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (UB).

Husnul mengatakan dua orang yang menjalani isolasi mandiri tersebut merupakan pasangan suami istri. Mereka mengaku menjalani isolasi mandiri karena di rumah tidak ada anggota keluarga lain.

"Tidak ada anggota keluarga yang lain. Sebenarnya bisa, tapi kita masih ada kekhawatiran bagaimana kalau dia berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain tanpa sepengetahuan pak RT atau RW," ujar Husnul.

Menurut Husnul, pihaknya juga khawatir bahwa dua penghuni rumah yang terpapar COVID-19 tersebut bisa memiliki risiko menularkan virus corona pada saat melakukan pemesanan makanan menggunakan aplikasi daring.

"Paling dikhawatirkan adalah mungkin dia memesan makanan secara online, itu akan bersentuhan lagi dengan orang luar," kata Husnul.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Malang, hingga saat ini belum ada laporan lain terkait adanya klaster tarawih di sejumlah kawasan di Kota Malang. Hingga saat ini, penyebaran COVID-19 akibat kegiatan ibadah, baru dilaporkan muncul di Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau.

"Tidak ada laporan lain," kata Husnul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Kasus

Sebelumnya, puluhan warga di Perumahan Bukit Hijau, dan Permata Hijau Kota Malang, dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19. Pada awalnya, dilaporkan ada dua orang yang merupakan anak salah satu warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Sementara orang tua dari kedua anak tersebut, saat itu telah menjalani tes swab, namun belum mendapatkan hasil uji. Orang tua kedua anak tersebut, memiliki keseharian beraktivitas di Masjid Al Waqar yang ada di sekitar perumahan itu.

Usai puluhan warga dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19, Pemerintah Kota Malang melakukan penutupan sementara Masjid Al Waqar selama 14 hari. Selain ditutup, masjid tersebut juga dilakukan sterilisasi.

Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 6.568 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 5.941 orang dilaporkan telah sembuh, 597 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.