Sukses

Kado Timah Panas untuk Pengedar 1 Kg Sabu yang Ngumpet di Plafon

Polrestabes Surabaya menangkap dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 kilogram yang indekos di Jalan Ngagel Dadi II B Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Polrestabes Surabaya menangkap dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 kilogram yang indekos di Jalan Ngagel Dadi II B Surabaya.

Kedua pengedar asal Surabaya tersebut adalah Ikhwan Mansyur (38), warga Simo Gunung I dan Rizki Hilman Rosidi alias Gendon (19), warga Jalan Sememi Jaya. 

"Salah satunya terpaksa ditembak kakinya karena mencoba melarikan diri saat kami gerebek di rumah kosnya," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Memo Ardian di Surabaya, Senin (26/4/2021).

Menurutnya, kedua pelaku berada di dalam rumah kos itu saat dilakukan penggerebekan. Mereka sedang membungkus sabu-sabu seberat 1 kilogram itu menjadi paket kecil-kecil untuk dijual secara eceran.

Salah satunya tampak mencoba melarikan diri dengan memanjat atap rumah kos. Polisi langsung menggedor-gedor plafon di atap rumah kos tersebut menggunakan galah. 

Sebagian plafon sampai hancur gara-gara Ikhwan, pengedar sabu-sabu yang berada di atap rumah kos itu, tidak mau turun.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Penjara

Beruntung polisi masih bersabar tidak memberondongnya dengan peluru. Ikhwan hanya ditembak di salah satu kakinya, setelah beberapa kali tembakan peringatan diabaikannya, hingga akhirnya bersedia turun. 

Saat turun, badannya tampak bercucuran keringat akibat kepanasan setelah mencoba bersembunyi di atap rumah kos yang pengap.

Polisi menjerat kedua pengedar itu dengan Pasal 114, Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1 dan Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman hukumannya 5 hingga 20 tahun penjara atau maksimal hukuman mati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.