Sukses

Vaksinasi Covid-19 di Pamekasan Digelar Malam Hari Selama Ramadan

Warga yang divaksin di sejumlah puskesmas yang pelaksanaannya pada malam hari ini, antara lain para PNS.

Liputan6.com, Surabaya - Vaksinasi COVID-19 di sejumlah puskesmas di Kabupaten Pamekasan digelar pada malam hari selama Ramadan 1442 Hijriah guna menekan risiko Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

"Sebab, suntikan vaksin dengan kondisi setelah makan, berbeda dibanding waktu perut masih kosong," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Nanang Suyanto di Pamekasan, Jumat malam, 16 April 2021.

Sejumlah puskesmas yang menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 pada malam hari, antara lain Puskesmas Kadur, Larangan, dan Pademawu. "Pelaksanaannya setelah salat tarawih," kata Nanang, dilansir dari Antara.

Warga yang divaksin di sejumlah puskesmas yang pelaksanaannya pada malam hari ini, antara lain para pegawai negeri sipil (PNS) di tingkat kecamatan, guru, dan masyarakat umum.

Selain untuk menekan KIPI, pelaksanaan vaksinasi di malam hari juga dalam rangka melaksanakan instruksi dari Kementerian Kesehatan yang memprioritaskan warga lanjut usia.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Genjot Vaksinasi

Dengan cara itu diharapakan semua lansia segera mendapat jatah vaksin. "Jadi, kita genjot yang belum selesai agar vaksinasi kepada lansia bisa segera digelar," katanya, menjelaskan.

Selain Lansia, kelompok lainnya yang juga harus diprioritaskan guru, karena tim Satgas COVID-19 menginginkan agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dilaksanakan setelah semua guru divaksin COVID-19.

Total jumlah warga yang menjadi target vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pamekasan hingga gelombang kedua pelaksanaan vaksinasi sebanyak 27.633 orang, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Jumlah ini, belum termasuk warga Lansia yang kini menjadi prioritas pelaksanaan sebagaimana instruksi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Yang Lansia masih kita data," kata Nanang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.