Sukses

Lansia Mojokerto Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 Selama Ramadan

Selama Ramadhan, vaksinasi bisa berjalan karena MUI telah merekomendasikan agar pemerintah tetap dapat melakukan vaksinasi.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Mojokerto memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia atau lansia selama bulan Ramadhan.

Keputusan itu merujuk Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 yang menyatakan vaksinasi COVID-19 boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa karena vaksinasi tidak membatalkan puasa.

"Serta SE Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.02/I/801/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi bagi umat Islam di bulan Ramadhan," kata PIC komunikasi publik vaksinasi COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo di Mojokerto, Senin, 12 April 2021.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto telah menerima vaksin Sinovac tahap kedua termin ketiga sebanyak 830 vial.

"Vaksin yang dijadwalkan akan mulai didistribusikan pada Selasa (13/4) itu diprioritaskan bagi kelompok lansia," ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan selama Ramadhan, vaksinasi bisa berjalan karena MUI telah merekomendasikan agar pemerintah tetap dapat melakukan vaksinasi.

"Demi mencegah penularan COVID-19 dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang berpuasa. Pelaksanaannya merujuk SE Kementerian Kesehatan tentang pelaksanaan vaksinasi bagi umat Islam di bulan Ramadhan menyangkut percepatan vaksinasi COVID-19 saat sedang berpuasa, sosialisasi dan tindakan korektif yang diperlukan dalam rangka meningkatkan optimalisasi pelaksanaan vaksinasi," ucapnya.

Ia mengatakan, vaksin Sinovac tahap kedua termin ketiga sebanyak 830 vial diterima dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur belum lama ini.

"Vaksin Sinovac sebanyak 830 vial atau 8.300 dosis. Dengan dua dosis vaksin per sasaran, vaksin tahap dua termin ketiga dapat disitribusikan untuk 4.150 sasaran," kata dia.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prioritas Lansia

Mengingat stok vaksin COVID-19 yang tersedia pada April ini terbatas, kata dia, sesuai arahan Kementerian Kesehatan, vaksinasi diprioritaskan bagi lansia, lantaran kelompok ini memiliki risiko terbesar terpapar COVID-19.

"Mengingat keterbatasan suplai vaksin, prioritas vaksinasi diberikan kepada kelompok yang risiko fatalitasnya paling tinggi, yaitu lansia. Hal ini penting untuk menekan angka hospitalisasi dan mencegah kematian," katanya mengutip salah satu butir hasil Rakor Akselerasi Vaksinasi Menteri Kesehatan RI.

Ia mengatakan pergerakan menyambut Lebaran pun menjadi pertimbangan prioritas vaksinasi untuk lansia tersebut.

Untuk akselerasi vaksinasi lansia, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto tersebut, mengatakan saat ini Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto sedang menyusun penjadwalan, penggerakan sasaran, dan sosialisasi di tingkat kelurahan.

"Jumlah lansia Kota Mojokerto saat ini sebanyak 17 ribu jiwa. Dengan masih terbatasnya jumlah vaksin, maka distribusi vaksin COVID-19 untuk sasaran lansia di seluruh wilayah kelurahan akan dilakukan secara proporsional. Lurah yang menentukan sasaran lansia yang diprioritaskan untuk vaksinasi," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Waktu Pelaksanaan Vaksinasi

Ia menjelaskan dengan kemampuan vaksinasi di setiap pos pelayanan vaksinasi yakni setiap rumah sakit sebanyak 100 sasaran dan puskesmas sebanyak 50 sasaran per hari, vaksinasi tahap dua termin ketiga untuk dosis pertama akan tuntas dalam sepekan.

"Sedangkan interval vaksinasi COVID-19 Sinovac untuk dosis kedua bagi semua sasaran adalah 28 hari," ujarnya.

Vaksinasi selama ramadhan dilaksanakan pada hari dan jam kerja, diutamakan untuk yang kondisinya siap, sedangkan skrining vaksinasi bagi kelompok komorbid dan penyakit kronik lainnya harus dipenuhi terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan atau aturan vaksinasi untuk lansia.

Meski tidak ada persiapan khusus bagi penerima vaksinasi yang tengah berpuasa, ujar Gaguk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mereka yang akan vaksinasi harus sudah sahur, beristirahat yang cukup, dan tidak beraktivitas berat setelah divaksin, seperti istirahat dan makan serta minum yang cukup sebelum vaksinasi dilakukan.

Jika penyuntikan vaksin dilakukan pada siang hari, ketika waktu makan sahur dianjurkan mengonsumsi makanan yang cukup.

"Yang terpenting adalah kesiapan fisik dan psikis. Karena berpuasa dan mendapat suntikan vaksin COVID-19 tidak akan menyebabkan efek samping buruk dan tidak akan berpengaruh pada kondisi tubuh," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.