Sukses

Pemkab Situbondo: Mohon Kebijakan Impor Beras Dipertimbangkan Kembali

Memasuki Maret hingga April 2021 di Situbondo sudah memasuki panen raya.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Situbondo meminta pemerintah pusat mengkaji ulang dengan rencana impor beras karena langkah tersebut dapat mencederai harapan petani. Di Situbondo setiap tahunnya selalu surplus beras hingga 80 ribu ton.

"Rencana pemerintah mengimpor beras mohon dipertimbangkan kembali, karena di daerah kami selalu surplus beras setiap tahunnya," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Situbondo Sentot Sugiyono di Situbondo, Jumat (26/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Memasuki Maret hingga April 2021 di Situbondo sudah memasuki panen raya. Pada Maret saja tercatat ada 8.112 hektare sawah yang siap panen, sedangkan pada April 2021, juga tercatat 7.203 hektare lahan yang juga siap panen.

Saat ini, lanjut Sentot, di tengah wacana impor beras yang terus menguat, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Situbondo disibukkan dengan upaya stabilisasi harga gabah di tengah panen raya, sebagai upaya mengantisipasi anjloknya harga gabah petani.

Beberapa pekan terakhir, katanya, ada kecenderungan pengusaha beras mulai memainkan harga gabah dengan cara membeli di bawah ketentuan harga pokok penjualan (HPP). Selain itu, menurut Sentot, masuknya gabah dari luar daerah, bisa menjadi pemicu harga gabah lokal anjlok.

"Kami mendengar harga gabah di tingkat petani Rp3.600, padahal sesuai HPP harga gabah yang ditetapkan pemerintah itu Rp4.200 per kilogram," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Harga Gabah

Sentot mengaku telah melakukan upaya-upaya, berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani, termasuk koordinasi dengan Badang Urusan Logistik (Bulog).

"Bulog kami proyeksikan bisa menyerap gabah petani Situbondo sekitar seribu ton gabah. Langkah ini sangat penting, karena jika harga gabah dibeli di bawah HPP petani akan rugi. Ditambah lagi isu impor beras terus menguat, tentu ini akan dimainkan oleh pedagang besar," ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.