Sukses

Banyak Libur Panjang, Sektor Perhotelan di Kediri Masih Lesu

Momentum pergantian tahun 2020 ke 2021 sebenarnya menjadi angin segar bagi industri perhotelan untuk bangkit.

Liputan6.com, Surabaya - Industri perhotelan di Kota Kediri, Jawa Timur, hingga kini masih lesu, karena okupansi yang sangat rendah imbas dari pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga kini.

Manajer Jamboo Budget Hotel Kediri Lilik mengatakan okupansi di hotelnya turun hingga 50 persen setiap bulan sejak pandemi ini terjadi. Bahkan, momentun libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 tidak mendongkrak okupansi.

"Momentum pergantian tahun 2020 ke 2021 sebenarnya menjadi angin segar untuk kami, industri perhotelan untuk bangkit. Nyatanya sepi, adanya PPKM," kata Lilik di Kediri, Selasa, 23 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Lilik mengatakan sebenarnya dari manajemen hotel sudah membuat berbagai macam terobosan agar okupansi meningkat. Promosi dilakukan dengan menawarkan diskon khusus termasuk promosi langsung hingga turun ke jalan raya.

Perusahaan berharap dengan itu, warga yang menginap lebih banyak. Dengan itu, operasional hotel juga bisa tetap berjalan. Jika sudah berjalan terdapat pemasukan untuk perusahaan, serta tidak ada pemutusan hubungan kerja. Namun, hal berbagai trik tersebut belum mampu mendongkrak okupansi hotel dengan cukup tinggi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jamboo Budget Hotel

Ia juga menambahkan, kondisi okupansi yang rendah ini bukan hanya dialami oleh Jamboo Budget Hotel Kediri melainkan mayoritas hotel di kota ini yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri Raya.

Di Jamboo Budget Hotel Kediri ini ada sekitar 45 kamar yang disewakan. Pihaknya berharap pandemi COVID-19 ini segera berlalu, sehingga okupansi hotel bisa kembali normal. Seluruh pekerja juga tetap bisa bekerja dengan baik.

Sementara itu, PHRI Kediri Raya juga mendata anggotanya untuk keperluan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Jumlah anggota PHRI Kediri Raya sekitar 72 institusi dari Kediri dan kota lain di sekitarnya.

Ketua PHRI Kediri Raya Sri Rahayu Titik Nuryati berharap dengan vaksinasi COVID-19 ini nantinya bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terutama di Kediri.

"Dengan adanya pandemi ini, hotel dan restoran di Kediri raya ini turut merasakan penurunan pendapatan hingga 50 persen," kata Sri Rahayu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.