Sukses

Khofifah: Tidak Ada Opsi Lockdown di Jatim

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, pada Minggu 7 Februari besok, dia bersama Forkopimda Jatim akan monitoring kampung tangguh ke Madiun, Trenggalek dan Blitar.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak ada opsi lockdown di 17 daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Setelah saya menggelar rapat dengan 17 kepala daerah pada Kamis 4 Februari kemarin, hasilnya tidak ada opsi lockdown. Yang ada adalah pengetatan di titik-titik yang berpotensi kerumunan, misalnya pasar tradisional. Selain itu penguatan kampung tangguh, artinya bagaimana mobilitas masyarakat bisa diketati di lini paling bawah,” ujarnya, Jumat (5/2/2021).

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, pada Minggu 7 Februari besok, dia bersama Forkopimda Jatim akan monitoring kampung tangguh ke Madiun, Trenggalek dan Blitar.

Menurut Khofifah saat ini jajaran TNI dan Polri sejak 11 Januari hingga 3 Februari sudah melakukan teguran kepada dua juta lebih pelanggar protokol kesehatan.

"Ini artinya selama ini operasi yustisi relatif bisa memberikan pengawalan terhadap disiplin protokol kesehatan di Jatim,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, sebelum PPKM Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jatim sempat 80 persen, namun saat ini 54 persen untuk isolasi biasa. Menurutnya jika standar World Heath Organization (WHO) standar BOR 60 persen, artinya saat ini sudah dibawah standar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melandai

“Bisa dibilang saat ini sudah melandai. Kemudian berdasarkan peta Kabupaten/Kota yang harus diturunkan lagi adalah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, selebihnya melandai. Secara grafik dan data ada pelandaian yang cukup signifikan di daerah yang diberlakukan PPKM,” jelasnya.

Kenapa Kota dan Kabupaten Madiun, lanjut Khofifah, tingkat positif Covid-19 sangat tinggi karena kebudayaan daerah ini lebih dekat dengan Mataraman. Menurutnya banyak masyarakat Jawa Tengah yang berkunjung ke Madiun.

“Suasana kotanya sangat friendly, banyak yang kerasan kalau berkunjung kesini. Saya sampaikan kepada Wali Kota jangan sampai menjadi epicentrum baru. Salah satu upaya yang kita lakukan adalah meresmikan rumah sakit Joglo Dungus, harapannya penanganannya bisa lebih dekat dan lebih cepat,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.