Sukses

Harga Pakan Naik, Peternak Ayam Petelur Magetan Menjerit

Harga telur ayam di pasaran di kisaran Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Harga itu turun dari sebelumnya Rp22.000 per kilogram.

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengeluhkan naiknya harga pakan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir hingga membuat peternak mengalami kerugian.

Salah satu peternak ayam petelur di sentra penghasil telur ayam ras, Desa Sukowinangun, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Fery, mengatakan harga pakan ayam naik dari kisaran Rp300.000 hingga Rp350.000 per sak menjadi Rp400.000 per sak.

"Peternak sangat merugi dengan harga pakan yang mencapai Rp400.000 per sak tersebut. Apalagi saat ini harga telur ayam di tingkat petani dan pasaran terus menurun," ujar Fery di Magetan, Rabu, 28 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Saat ini, harga telur ayam dari kandang di tingkat petani mencapai Rp17.200 per kilogram. Sedangkan harga telur ayam di pasaran di kisaran Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Harga itu turun dari sebelumnya Rp22.000 per kilogram.

"Harga telur ayam di pasaran yang terus turun dan operasional pakan yang naik membuat peternak ayam petelur semakin merugi," katanya.

Menurut dia, peternak akan mendapatkan keuntungan jika harga telur di tingkat petani mencapai Rp20.000 per kilogram.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah 5 Bulan

Kepala Bidang Usaha Tani Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Nur Haryani membenarkan jika harga pakan ayam petelur terus naik selama lima bulan terakhir. Sayangnya, hal itu tidak diikuti dengan naiknya harga komoditas telur ayam di pasaran.

"Harga pakan ayam petelur itu sudah empat kali naik sejak lima bulan terakhir. Sementara, harga telur ayam terus turun," kata Nur Hayani.

Turunnya harga telur ayam di pasar tradisional tersebut disebabkan karena turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19.

Keadaan tersebut memang membuat para peternak mengalami kerugian. Turunnya harga telur ayam akibat daya beli masyarakat yang rendah merupakan kondisi hukum pasar, di mana harga akan turun mengikuti permintaan pasar yang rendah.

Seperti diketahui, telur ayam merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Magetan. Sentra ayam petelur di Kabupaten Magetan terdapat di Kecamatan Sidorejo, Plaosan, Magetan, dan Takeran.

Jumlah populasi ayam petelur di sejumlah wilayah tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta ekor yang semuanya masih dibudidayakan oleh peternak secara tradisional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.