Sukses

Keluarga Korban Tenggelam di TPA Edukasi Mojokerto Terima Santunan Rp 10 Juta

Berdasarkan informasi di lapangan pada Sabtu (23/1), korban bersama teman-temannya masuk area IPAL TPA lewat jalur belakang.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyerahkan santunan duka sebesar Rp10 juta kepada keluarga almarhum Muhammad Afiansyah yang meninggal dunia karena tenggelam di kolam resapan Instalasi Pengolahan Air Limbah Tempat Pembuangan Akhir Edukasi Karangdiyeng.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin mengatakan santunan itu diserahkan Sekretaris DLH bersama perwakilan polsek, Koramil Kutorejo, Kepala Dusun Jaringansari dan Karangdiyeng.

"Santunan diberikan sebagai bentuk kepedulian dan ikut berduka atas meninggalnya korban yang merupakan anak semata wayang yang masih berusia sembilan tahun itu," katanya, dilansir dari Antara.

Berdasarkan informasi di lapangan pada Sabtu (23/1), korban bersama teman-temannya masuk area IPAL TPA Edukasi Karangdiyeng lewat jalur belakang.

"Padahal selama ini area yang berada di bagian belakang TPA terdapat larangan untuk bermain di sekitar kolam IPAL, apalagi untuk berenang," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tutup Sementara

Papan larangan juga dilengkapi dengan tali pembatas. Namun, anak-anak tidak menggubris papan larangan tersebut. Bahkan, tali pembatas juga dinaikturunkan. Korban diketahui memiliki penyakit epilepsi, sehingga diduga kuat kambuh dan berujung insiden tersebut.

"Selama ini sudah diingatkan dan dilarang, tapi curi-curi lewat belakang. Ada garis pembatas juga terpasang. Mestinya memang tidak boleh untuk mainan, itu bukan kolam. Tapi namanya anak kecil, terkadang nekat. Ini akan jadi atensi bersama, agar tidak ada lagi insiden-insiden tidak diinginkan," katanya.

DLH Kabupaten Mojokerto dari awal TPA Karangdiyeng beroperasi terus meningkatkan fasilitas dan keamanan secara ketat disertai petugas jaga.

"Namun, atas insiden ini, DLH bakal menerapkan sistem keamanan lebih ketat lagi," ujarnya.

Ia menambahkan bagi pengunjung anak-anak, tempat bermain telah disiapkan di area taman yang didesain sebagai fasilitas penunjang TPA Edukasi Karangdiyeng.

"Untuk sementara, TPA Karangdiyeng ditutup dari orang luar sebagai bentuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan terjadi berulang," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.