Sukses

Jelang PSBB Jawa Bali, Check Point di Gresik Akan Diberlakukan Lagi

Wabup Qosim memutuskan untuk mengaktifkan kembali chek point di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti dan Driyorejo.

Liputan6.com, Gresik - Wakil Bupati (Wabup) Gresik Mohammad Qosim menegaskan, pihaknya m endukung kebijakan pemerintah pusat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali pada 11 hingga 25 Januari 2021.

"Kami memantau perkembangan data kasus Covid di Gresik yang akhir-akhir ini semakin tinggi. Dari pantauan saya sejak 3,4,5,6 dan 7 Januari 2021. Jumlah kasus Covid bertambah dua kali lipat dibanding yang sembuh," ujarnya usai rapat membahas persiapan pemberlakuan PSBB di Kabupaten Gresik, Senin (7/1/2021).

Pada rapat tersebut, Wabup Qosim memutuskan untuk mengaktifkan kembali chek point di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti dan Driyorejo.

“Kami masih akan mengkaji kembali beberapa wilayah kecamatan lain yang dipandang rawan, untuk kita aktifkan kembali pos chek point tersebut," ucapnya.

Selain itu, Wabup Qosim juga memerintahkan kembali untuk melakukan operasi yustisi serta razia jam malam pada warung-warung kopi dimana banyak kerumunan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Syaifudin Ghozali mendukung kebijakan yang diambil Wabup Gresik untuk memberlakukan PSBB. Dalam paparannya, Ghozali menyatakan jumlah pasien COVID-19 di Gresik saat ini meningkat tajam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

RS Rujukan Hampir Penuh

“Semua rumah sakit rujukan COVID-19 di Gresik hampir penuh. Termasuk yang ada rumah sakit lapang di Stadion Gelora Joko Samudro yang kami peruntukkan untuk pasien OTG dan Pasien Covid ringan," ucapnya. 

"Dari 16 Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Gresik dengan kapasitas 500 tempat tidur, sudah terisi 400 tempat tidur. Sedangkan 100 tempat tidur disiapkan untuk isolasi khusus, misalnya pasien anak, bedah dan melahirkan," ujarnya.

Pernyataan Kadinkes tersebut juga di dukung oleh Plt Direktur RS Ibnu Sina Gresik, Zainul Arifin. Menurutnya saat ini pihaknya tengah merawat 75 pasien COViD-19 yang parah dan sedang. Bahkan saat ini katanya, di Pelayanan UGD RS Ibnu Sina Gresik sudah ada 13 antrian pasien COVID-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.