Sukses

Jurus Daerah di Jawa Timur Tekan Penyebaran COVID-19 Saat Libur Tahun Baru

Pemerintah daerah di Jawa Timur menerapkan sejumlah langkah-langkah untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat libur Tahun Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemerintah daerah di Jawa Timur (Jatim) berupaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 lantaran ada libur menyambut tahun baru. Antisipasi ini mengingat kasus COVID-19 cenderung meningkat usai libur panjang pada akhir Oktober 2020.

Selain itu, kenaikan kasus COVID-19 masih terjadi di Jawa Timur.  Pada 28 Desember 2020, ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 784 menjadi 81.532. Sementara itu, pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 693 menjadi 69.674. Pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 54 orang menjadi 5.637 dan pasien dirawat sebanyak 6.221.

Untuk menghadapi libur akhir tahun baru, sejumlah daerah di Jawa Timur pun mengeluarkan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru.

Hal ini pun seperti surat edaran yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan  Nomor 800/23604/118/.5/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Libur Hari Raya Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 pada urusan kebudayaan dan pariwisata.

Khofifah mengimbau ada langkah-langkah strategis terkait penerapan protokol kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19 selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah daerah di Jawa Timur seperti dirangkum dari berbagai sumber dan Antara ditulis Selasa (29/12/2020):

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1.Pemkab Situbondo Bakal Tutup Sementara Alun-Alun pada Malam Tahun Baru 2021

Pemerintah Kabupaten Situbondo akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menutup kawasan alun-alun pada malam pergantian Tahun Baru 2021. Ini sebagai upaya menghindari terjadinya kerumunan sehingga mencegah penyebaran COVID-19.

Penutupan di kawasan Alun-Alun Situbondo ini dilakukan karena di kawasan kota selama ini sudah menjadi tradisi masyarakat untuk merayakan tahun baru dan berkerumun sembari pesta kembang api.

"Kami akan tutup Alun-Alun Situbondo pada malam pergantian tahun hingga sampai dengan keesokan harinya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Syaifullah di Situbondo, Senin, 28 Desember 2020.

Selain Alun-Alun Kota Situbondo, dia menuturkan, pemerintah daerah juga sepakat akan menutup dua alun-alun second city di wilayah barat (Kecamatan Besuki) dan wilayah timur (Kecamatan Asembagus).

Syaifullah mengatakan, penutupan kawasan alun-alun tentunya untuk meminimalkan penularan COVID-19, karena di kawasan tersebut biasanya dijadikan pusat perayaan pergantian malam tahun baru.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian mengenai penutupan Alun-Alun Situbondo, dan di Kecamatan Asembagus dan Besuki," ujar dia dilansir dari Antara.

3 dari 8 halaman

2. Pemkab Nganjuk Tutup Sementara Empat Tempat Wisata Saat Libur Tahun Baru, Mana Saja?

Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur menutup sementara empat lokasi wisata selama Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hal ini untuk mencegah penularan COVID-19 di Nganjuk.

"Atas perintah Bupati agar tutup empat objek wisata di Nganjuk, yakni Taman Rekreasi Anjuk Ladang, Taman Wisata Goa Margotresno, Air Terjun Roro Kuning, dan Air Terjun Sedudo," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Nganjuk dr Hendriyanto di Nganjuk, ditulis Senin, 28 Desember 2020.

Kebijakan itu langsung diinstruksikan oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olah Raga dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran COVID-19 di Nganjuk.

4 dari 8 halaman

3.Pemkab Magetan Batasi Jumlah Wisatawan di Telaga Sarangan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur membatasi jumlah wisatawan hingga 50 persen yang berkunjung ke objek wisata Telaga Sarangan selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Joko Trihono menuturkan, selama liburan akhir tahun ini jumlah wisatawan yang datang ke Telaga Sarangan dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas.

"Okupansi Telaga Sarangan untuk masa "peak season" bisa mencapai 20.000 orang. Pada liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ini dibatasi hanya 10.000 orang atau 50 persennya," tutur Joko Trihono, ditulis Senin, 28 Desember 2020.

Pihaknya membenarkan terjadi peningkatan jumlah pengunjung di Telaga Sarangan saat liburan akhir tahun ini dibandingkan hari biasa. Peningkatan terpantau sejak libur cuti bersama 24 Desember hingga Minggu 27 Desember 2020.

"Pengecekan biasanya dilakukan petugas setiap jam 12.00 WIB. Ketika jumlah pengunjung sudah mencapai pengurangan 50 persen, maka akan kami tutup sementara," ujar dia, seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, pembatasan jumlah pengunjung tersebut tidak hanya di Telaga Sarangan, tetapi juga di semua objek wisata yang ada di Kabupaten Magetan. Hal itu merujuk dari instruksi Bupati Magetan dan Gubernur Jawa Timur tentang pembatasan jumlah wisatawan yang datang berwisata guna mencegah penyebaran COVID-19.

5 dari 8 halaman

4.Jembatan Suramadu Bakal Ditutup Sementara

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah meminta izin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menutup sementara Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura pada saat malam pergantian Tahun Baru 2021.

Langkah tersebut untuk menghindari terjadinya kerumunan dan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Pemkot Surabaya sudah meminta izin gubernur untuk menutup sementara Suramadu di malam tahun baru. Alhamdulillah diizinkan," ujar Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana usai rapat koordinasi pengamanan malam tahun baru di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 26 Desember 2020.

Ia mengatakan, Pemkot Surabaya akan membuat posko di sekitar Jembatan Suramadu. Posko tersebut juga dilengkapi mobil puskesmas untuk swab test.

"Minimal mereka takut kalau di-swab, di-rapid test saja sudah takut. Nanti kita tulisi tes swab gratis. Swab massal paling tidak supaya tidak ada kerumunan di sana," kata dia seperti dilansir dari Antara. 

6 dari 8 halaman

5.Pemkot Surabaya Razia Pedagang Terompet

Jelang malam perayaan tahun baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal memasifkan razia kepada para pedagang terompet. Ini dilakukan untuk mencegah potensi penularan Covid-19 yang dapat terjadi melalui droplet atau percikan air liur.

Pengawasan atau razia serentak ini bakal intens dilakukan di 31 wilayah kecamatan Surabaya. Tak hanya di tempat-tempat kerumunan, pengawasan juga dilakukan di pasar, toko, pusat-pusat perbelanjaan hingga perbatasan pintu masuk ke Kota Surabaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, saat ini pemkot fokus untuk pengamanan malam tahun baru dan pasca libur panjang. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. "Yang pasti akan ada operasi besar-besaran baik camat sudah kita instruksikan untuk pelarangan penjualan terompet dan pembatasan penjualan kembang api," kata Whisnu, Senin, 28 Desember 2020, seperti dilansir dari laman Surabaya.go.id

7 dari 8 halaman

6. Jam Malam di Sidoarjo

Jelang perayaan pesta pergantian tahun baru 2021, Polisi Sidoarjo memberlakukan jam malam per 29 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021 untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji di Sidoarjo, menjelaskan bahwa jam malam mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 WIB, Jumat, 25 Desember 2020.

Terkait dengan aktivitas warga yang akan keluar maupun masuk ke Sidoarjo, Kapolresta menegaskan tidak akan ada pembatasan dan tidak perlu membawa surat seperti saat penerapan PSBB lalu, dilansir dari Antara.

"Pengetatan ini hanya mencakup aktivitas berkerumun yang biasanya terjadi pada malam pergantian tahun baru," katanya dalam keterangan tertulis.

8 dari 8 halaman

7. Tulungagung Resmi Tutup Sementara Tempat Wisata

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung resmi menutup seluruh tempat wisata mulai Sabtu, 19 Desember 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengeluarkan surat edaran mengenai penutupan seluruh tempat wisata yang ada di daerah setempat.

Surat edaran itu ditempel ke sejumlah lokasi dan tempat umum untuk memastikan kebijakan pembatasan berlaku efektif di sektor industri pariwisata.

“Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan,” ujar Maryoto dilansir dari Antara.

Penutupan tempat wisata telah dimulai pada Sabtu, 19 Desember 2020. Akan tetapi, ada beberapa tempat wisata yang masih nekat membukanya. Salah satunya Pantai Gemah di Kecamatan Besuki, Tulungagung.

Pantai yang selalu ramai kunjungan wisatawan ini terpantau masih beroperasi, kendati sudah disurati pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 maupun pemerintah daerah setempat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.