Sukses

5 Candi di Pasuruan Bersejarah, Indah di Kaki Gunung

Pasuruan punya beberapa candi yang indah.

Liputan6.com, Jakarta Pasuruan merupakan sebuah daerah di Jawa Timur yang menyimpan banyak keindahan alam dan sejarah. Salah satu destinasi menarik di daerah ini adalah candi-candi bersejarah. Candi di Pasuruan bisa ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan.

Ada empat destinasi candi di Pasuruan yang cukup populer. Keempat candi ini bisa dikunjungi bagi kamu yang suka menjelajahi peninggalan bersejarah masa lampau. Beberapa candi ini memang sudah tidak dalam bentuk utuh, namun kemegahannya tetap bisa dirasakan.

Beberapa candi juga berlokasi di kaki gunung yang sejuk dan asri. Berikut 5 candi di Pasuruan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(26/11/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Candi Jawi

Candi Jawi terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Dalam Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk tempat beribadah bagi umat beragama Syiwa-Buddha.

Candi Jawi juga merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Kertanegara. Candi Jawi menempati lahan yang cukup luas, sekitar 40 x 60 m2, yang dikelilingi oleh pagar bata setinggi 2 m. Bangunan candi dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai.

Salah satu keunikan Candi Jawi adalah batu yang dipakai sebagai bahan bangunannya terdiri dari dua jenis. Dari Kaki sampai selasar candi dibangun menggunakan batu berwarna gelap, tubuh candi menggunakan batu putih, sedangkan atap candi menggunakan campuran batu berwarna gelap dan putih.

3 dari 6 halaman

Candi Keboireng

Candi Keboireng berlokasi di Desa Kebo Ireng, Ngerong, Gempol, Pasuruan. Candi ini kini hanya tersisa reruntuhan bagian kaki. Diperkirakan candi ini merupakan candi megah pada zamannya.

Di situs ini terdapat tumpukan batu-batu candi yang berhias relief seperti kepala kala, makara, fragmen relief arca, antefiks, jaladwara dan hiasan atap bangunan. Bagian dindingnya menggambarkan relief bermotif manusia, tumbuhan (pohon dan sulur-suluran) serta binatang.

4 dari 6 halaman

Candi Belahan

Candi Belahan atau juga dikenal sebagai Petirtaan Belahan merupakan sebuah pemandian bersejarah yang dibangun pada abad ke-11. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan. Candi ini berada di sisi timur Gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Desa Wonosunyo, Gempol, Pasuruan.

Candi Belahan berbentuk pemandian kolam persegi empat yang mendapat pasokan air dari sebuah sungai kecil. Dinding sebelah barat belakang mengepras lereng gunung penanggungan dengan bentuk relung-relung yang dahulunya berisi arca perwujudan Airlangga sebagai dewa Wishnu.

Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Ini bisa dilihat dari adanya dua patung permaisuri Prabu Airlangga, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri.

5 dari 6 halaman

Candi Gunung Gangsir

Candi Gunung Gangsir berlokasi di Dukuh Kebon Candi, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Candi ini sebenarnya bernama bernama Candi Keboncandi, namun karena letaknya di Desa Gunung Gangsir, maka masyarakat setempat menyebutnya Candi Gunung Gangsir.

Candi ini dipercaya dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abat ke-11 M. Masyarakat juga percaya bahwa candi ini dibangun atas bentuk penghormatan pada janda murah hati yang bernama Nyi Sri Gati. Nyi Sri Gati memiliki jaa besar membangun masyarakat pertanian di daerah itu.

Saat ini atap candi berbentuk melengkung dengan ujung tumpul seperti puncak gunung. Bagian puncak atap sudah hancur, namun masih dapat terlihat.

6 dari 6 halaman

Candi Sepilar

Candi Sepilar berada di lereng gunung Arjuno, tepatnya di Tambak Sari, Purwodadi, Pasuruan. Candi Sepilar menjadi salah satu pos pendakian gunung Arjuno via jalur Purwosari.

Di situs ini terdapat tiga buah bangunan candi yang dinamai Candi Sepilar 1, 2, dan 3. Terdapat pula 13 arca Dwarapala, dengan kondisi yang tak lagi utuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini