Sukses

Wali Kota Risma Bertemu Pimpinan Muhammadiyah Surabaya dan Aisyiah, Bahas Apa?

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menerima silaturahmi Muhammadiyah dan Aisyiah pada Senin, 12 Oktober 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menerima silaturahmi Muhammadiyah dan Aisyiah di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin, 12 Oktober 2020.

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr. Mahsun Jayadi M.Ag.

Pada kesempatan itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr. Mahsun Jayadi M.Ag mengatakan, kedatangan bersama rombongannya itu untuk membahas beberapa program Muhammadiyah dengan Pemkot Surabaya yang masih belum selesai. Pertama, yakni terkait perizinan operasional sekolah maupun izin pembangunan.

"Sudah kami komunikasikan Bu Wali, beliau bersedia membantu menyelesaikan surat-surat tersebut," kata Mahsun Jayadi, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Selasa, (13/10/2020).

Ia menuturkan, tujuan kedua adalah penyampaian perkembangan beberapa program lainnya yang akan berakhir pada 2020.

Selain itu, di kesempatan yang sama, para perwakilan pemuda Muhammadiyah juga hadir untuk memperkenalkan kepengurusan yang baru kepada wali kota perempuan pertama di Surabaya itu. Hal tersebut menjadi penting karena hampir 75 persen program Muhammadiyah tersebut berkaitan dengan program pemkot.

"Alhamdulillah luar biasa sejak awal menjabat hingga hari ini, Bu Risma sangat mendukung kami. Kami juga siap membantu program apapun yang berkaitan dengan program pemkot," tegas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risma Titip Anak-Anak Surabaya

Sementara itu, Risma mengungkapkan, ia bersama jajarannya membantu menyelesaikan persoalan terkait perizinan. Bahkan tidak hanya itu, di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma menceritakan kondisi anak-anak di Kota Pahlawan.

Oleh karena itu, ia sangat berharap ke depan saat dirinya telah purna tugas, ia menitipkan anak-anak di Surabaya kepada pemuda Muhammadiyah.

"Terutama anak sekolah harus kita ajarkan minimal bagaimana bisa mandiri. Mereka harus punya kegiatan di luar sekolah yang bermanfaat. Kalau tidak gitu, anak-anak akan sibuk main gadget terus. Apalagi tidak dipantau oleh orangtua," ujar dia.

Seperti misalnya menggelar pertandingan futsal, voli, atau kegiatan lainnya antar sekolah. Berawal dari situ, Risma menyebut, nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti bisa dimasukkan. Sehingga pelan-pelan apa yang menjadi tujuan dapat tersalurkan dengan tepat.

"Jadi tidak harus langsung begitu. Cara-cara seperti itu bisa kita lakukan. Titip ya, apalagi lapangan di Surabaya ini sudah sangat banyak sekali,” urai dia.

Dia menuturkan, meskipun hal itu dinilainya tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Oleh sebab itu, para pemuda Muhammadiyah benar-benar diharapkan dapat melahirkan program-program yang dapat menyatukan anak-anak muda dan mengasah kemampuannya.

"Negara ini butuh kalian. Jadi kalian jangan menunggu perintah. Tapi harus punya inisiatif sendiri karena sekarang sudah saatnya untuk berjuang. Kalau tidak kita akan kalah dengan negara lain. Apalagi kalian punya iman yang kuat. Ayo nak kalian pasti bisa," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.